7. Lingga

19 3 0
                                    

Waktunya singkat, yang panjang itu rindunya”

_Bumantara Nakshatra_

Pagi ini hari Jum'at seperti biasa sepulang sekolah Bumantara akan ke makam sang bunda untuk mengirimkan doa dan bertemu melepaskan rindu kepada Lintang.

Tepat dimakan lintang sekarang ada satu lelaki paruh baya berjongkok. Melihat kehadiran Bumantara membuatnya berdiri lalu berjalan ke arah Bumantara. Bahu Bumantara sempat di tabrak kasar oleh orang tersebut untungnya Bumantara masih bisa menahan posisi tubuhnya hingga tidak sampai terjatuh. Lelaki itu berdecak sambil tersenyum mengejek

"Om Lingga" sebut Bumantara membuat Lingga menoleh bagaimana bisa orang buta di belakangnya ini mengetahui kalau dia adalah Lingga.

"Ngapain om di makam bunda"

"Tahu Lo kalo gue Lingga"

Bukannya menjawab pertanyaan Bumantara Lingga malah membahas topik lain.

Bumantara tidak asal menebak ia sangat kenal dengan Lingga bahkan sedari kecil. Lingga merupakan teman dari Lintang, lebih tepatnya Lingga mencintai Lintang bundanya. Dulu Lingga lumayan sangat baik kepadanya, tetapi kabar lelaki itu sudah lama tidak terdengar ia juga menghilang dan tidak pernah kerumah untuk menemui bunda dan Bumantara, berbeda dengan sekarang Lingga kembali namun ia bukan lah seperti orang yang Bumantara kenal dulu Lingga yang sekarang sangat membencinya entah kenapa Bumantara belum menemukan alasannya. Padahal dulu lelaki itu cukup sering bermain dengannya saat ia masih kecil.

Ini merupakan pertemuan ke sekian kalinya antara Lingga dan Bumantara. Awalnya ia tidak mengetahui itu Lingga, tapi bau dari badan seseorang mempunyai ciri khas masing masing makanya ia masih mengenali Lingga sampai sekarang, Lingga juga waktu itu sempat membawa paksa Bumantara saat Bumantara sedang berjalan sendirian dan mengaku bahwa dia adalah lingga orang yang Bumantara kenal. Ia sengaja membawa Bumantara ke rumahnya dan memberitahu Bumantara bahwa dia sudah kembali ke Indonesia hanya untuk menghancurkan Chandra dan juga dirinya, tapi lingga tetap bungkam saat ditanya alasannya. Dan saat pertemuan selanjutnya dengan Bumantara Lingga sudah berani menyekap, memukul, dan menyiksa Bumantara walau hanya satu jam, setelah itu ia akan melepaskan Bumantara begitu saja.

"Om kenapa gini sih, Bumantara ada salah apa sama om"

"Karena kehadiran kamu itu salah. Kamu itu petaka"

"Seharusnya kamu yang mati bukan Lintang. Lintang udah banyak berkorban bahkan nyawanya juga jadi bayaran cuma demi hidupmu"

"Om" Bumantara mencoba menggapai badan lingga

Lingga menepis tangan Bumantara yang menyentuh bahunya.

"Awas kamu anak sial" dorong Lingga sehingga bunga yang tadi dibawa Bumantara jatuh berserakan di tanah

Payung Teduh: NALATARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang