“Di satu sisi ada aku yang ingin mendekapmu, tapi di sisi ku yang lain ada kesadaran akan sebuah posisi yang menjadi alasan untuk tidak”
_Keenan Raja Thirtayasa_
Bumantara dan Naladhipa terus berjalan dengan keheningan sedari tadi, pasalnya Naladhipa mogok bicara, entah kenapa ia sedikit kesal dengan sematan 'adik' yang baru ia dapatkan dari Bumantara, padahal dia ingin sebagai kekasih, bukan adik.
"Nala, mau ikut aku ke apartemen dulu gak?." Tanya Bumantara membuka percakapan
Mendengar hal tersebut Naladhipa langsung menatap Bumantara yang ada di sampingnya
"Jangan mikir aneh-aneh ya" kekeh Bumantara karena tidak ada balasan dari Naladhipa
"Siapa tau nanti kamu bisa main kesana. Disana juga ada Arka sama Arsa, soalnya aku bakal pindah kesitu gak dirumah lagi, lebih deket sama sekolahan, apalagi besok mulai UAS. Nanti kita bisa main bareng pulang bareng, gak beda arah lagi" Jelas Bumantara yang membuat Naladhipala mengulumkan senyuman di bibir ranumnya
"Eem boleh kalau gitu ini kita langsung kesana ya"
"Iya. Pake taksi aja supaya gak kesorean nanti"
Setelah menemukan taksi, mereka langsung meleset ke apartemen baru milik Bumantara. Sekarang mereka ada di lift untuk menuju lantai dua.
Bumantara mulai membuka pintu yang memang tidak dikunci itu. Sedangkan di dalam apartemen sudah ada Raja Arka dan Arsa yang menunggu kedatangan pemilik apartemen.
Saat mereka mulai masuk pandangan Naladhipa tersapu ke sekitar, setelah sampai di ruang tamu pandangannya jatuh pada tiga laki-laki yang sekarang sedang duduk di sofa membelakangi mereka
Mendengar suara ketukan tongkat Bumantara, tiga orang itu memusatkan pandangan ke arah Bumantara dan Naladhipala sehingga satu titik tatapan Naladhipa dan Raja bertemu.
"Raja"
"Nala"
Naladhipa dan Raja berucap serempak. Mereka berdua terlihat sama terkejutnya.
Sudah setahun lebih Naladhipa tidak melihat seorang yang ada di depannya ini, sekarang rasanya badan Naladhipa membeku ditempat.
"Loh, kalian saling kenal" tanya Bumantara
"Eh udah ada Ata "
Belum sempat dijawab oleh Raja dan Naladhipa, Panca yang kebetulan baru masuk dengan minuman kaleng di tangannya melihat dua orang yang berdiri tidak jauh dari pintu membuatnya mengernyit
"Loh kok ada Naladhipa di sini" tanya Panca setelah melihat wajah gadis itu
"Panca, kok Lo juga disini" tanya Naladhipa balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh: NALATARA
RandomSedang tahap revisi! Titipan Tuhan✯ Bumantara Nakshatra Naladhipa Kara Deepshika Kenaan Raja Thirtayasa Panca Bhumi Nabastala Arkana Sandykala Girogino Arsaka Sandykala Giorgino Viona Aquila Amerta Ellkia Fyneen Dineschara