21. Rindu

9 1 0
                                    

Ayo memulai masa depan kembali, namun dengan cerita dan rasa yang berbeda”

_Naladhipa Kara Deepshika_

Semua orang diruangan menatap Raja yang sekarang mendadak menghampiri Naladhipa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang diruangan menatap Raja yang sekarang mendadak menghampiri Naladhipa

"Nala aku mau ngomong sama kamu sebentar" ucap Raja menatap Naladhipa

"Lo mau ngomong apa sama gue, kalau mau ngomong, ngomong aja disini" jawab Nala mengalihkan pandangan ke arah lain.

Naladhipa berusaha untuk tidak menatap mata lelaki di depannya ini

Ini merupakan kata sekaligus percakapan pertama yang mereka lakukan selama setahun lebih tanpa kabar.

"Lo? Gue?" Batin Raja

Mana panggilan 'Raja Nala' yang tersemat di antara mereka dulu. Mana panggilan 'aku kamu' yang biasa terucap dari bibir gadis itu saat masih berpacaran dulu. Semuanya telah berubah begitu saja.

"Kayaknya tempatku emang udah berhasil digeser ya La" Lagi-lagi Raja hanya mampu berbicara di dalam hati.

"Kita perlu bicara La" tekan Raja lagi

"Panca, gue pinjem mobil Lo sebentar" ucap Raja berjalan lalu mengambil kunci mobil yang ada di di deket meja belajar Bumantara, perlahan ia berjalan ke arah Naladhipa

"Aku mau ngomong, tapi gak disini"

Setelah mengatakan beberapa kalimat Raja langsung menarik tangan Naladhipa, membawanya keluar dari sana begitu saja. Naladhipa yang tidak siap dengan perbuatan Raja hanya bisa mengikuti langkah kaki lelaki itu.

"Eeh mau kemana" tanya Ellkia yang hendak mengikuti Raja dan Nala

"Kia, jangan dikejar" cegah Viona yang menahan tangan Ellkia

"Viona bener, mereka perlu waktu berdua dulu buat bicara. Kasih mereka waktu" sambung Panca

Sementara Naladhipa berusaha berontak melepaskan cekalan tangannya yang digenggam Raja

"Lo apa-apain si Ja"

"Gue ke sini mau jenguk Bumantara, lo kok seenaknya aja"

Raja tau, tapi kalau bukan sekarang, mungkin dia tidak akan punya kesempatan lagi nantinya.

Raja berputar arah matanya menatap dalam Naladhipa, "Nala, sebentar aja aku mau bicara, aku janji gak lama kok" Raja mengucapkan kata itu sangat lembut bahkan membuat Naladhipa terhipnotis lalu kembali mengikutinya pasrah

Raja membuka pintu di sebelah kemudi untuk Naladhipa duduki setela itu ia masuk. Raja mulai menjalankan mobil membelah kerumunan jalan, setelah sampai mereka berdua turun.

Raja membawa Naladhipa ke dekat sungai yang dipenuhi bunga. Tidak banyak orang yang tau tempat ini. Tempat ini juga tempat yang biasa Raja tuju bersama Nala dulu saat mereka masih bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Payung Teduh: NALATARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang