"Tuhan menaruhmu di tempatmu sekarang karena kamu adalah orang kuat yang terpilih untuk menempati takdir ini. Sebuah kebahagiaan yang dibentuk dengan keringat, darah, dan air mata maka akan menjadi kebahagiaan ya.ng lebih berarti"
_Bumantara Nakshatra_
Bumantara sempat dilarikan ke ruang UGD sebelum akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap.
Tulang rusuknya di diagnosis dokter mengalami Fisura, kepalanya harus dijahit karena luka yang sangat dalam. Di wajah bahkan mata sebelah kanannya bengkak dan bewarna merah kebiruan karena lebam akibat pukulan telak dari Chandra saat kejadian semalam. Sekarang Bumantara masih tertidur pulas di temani Liyan.
Matanya perlahan terbuka. Perih, itu yang ia rasakan saat pertama kali membuka mata, dadanya masih begitu sesak terbukti dengan sulitnya ia untuk bernafas dengan selang di hidungnya
"Abang udah sadar, syukurlah. Abang jangan banyak gerak dulu" cegah Liyan yang melihat Bumantara bergerak, tangannya juga meraba sekitar tempat tidur.
Bumantara kembali diam. Liyan memberikan air putih yang langsung di tandas habis oleh Bumantara.
"Abang ada di rumah sakit sekarang" ucap Liyan
Hening, Bumantara hanya mengangguk
"Maafin mama selama ini bang, maafin mama gak bisa nolong kamu semalam" Liyan kembali menitihkan air mata
Sungguh iya sangat merasa bersalah bahkan Liyan tidak bisa tidur semalaman takut Bumantara terjaga.
Liyan juga tidak bisa berbuat banyak Chandra memiliki watak keras seperti papanya. Apalagi selama ini Bumantara ternyata cukup menderita
"Maafin papa juga" lirih Liyan
Bumantara bungkam, ia masih enggan untuk mengeluarkan suara. Kejadian semalam, ia mengingatnya jelas bagaimana Chandra memukulnya dengan bruntal.
Suara pintu terbuka Liyan dengan cepat menghapus air matanya, mengalihkan pandangan ke pintu, Itu ternyata Arka dan Arsa yang baru datang tadi mereka ngambil baju Atara dirumah
"Mama panggil dokter dulu, itu ada Arsa sama Arka"
Setelah Bumantara diperiksa dokter, Liyan diminta berbicara dengan dokter di luar perihal kondisi Bumantara
"Abang, kata dokternya jangan banyak gerak dulu ya, banyakin istirahat" Beritahu Liyan menyampaikan apa yang tadi dokter katakan
"Ma. Pulang dulu gih dianter Arka, biar Abang Arsa yang nungguin"
Liyan memang sudah semalaman menunggu Bumantara di temani Arka dan Arsa tapi anak kembar itu tadi pagi sekali sempat pulang untuk mengambil baju Bumantara
"Abang mama pulang dulu ya, soalnya ada pekerjaan yang gak bisa mama tinggal hari ini, nanti mama kesini lagi bawaain makanan masakan mama buat Ata" jelas Liyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh: NALATARA
RandomSedang tahap revisi! Titipan Tuhan✯ Bumantara Nakshatra Naladhipa Kara Deepshika Kenaan Raja Thirtayasa Panca Bhumi Nabastala Arkana Sandykala Girogino Arsaka Sandykala Giorgino Viona Aquila Amerta Ellkia Fyneen Dineschara