Part 20

155 28 3
                                        

"Mau sedrama apa hidup lo, harus dijalani dan dihadapi. Karena cuma itu cara agar lo bisa terus hidup" - Reyna

 Karena cuma itu cara agar lo bisa terus hidup" - Reyna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flash Back On

"Mau jadi apa kalian ha?" Ucap Niko selaku ayah dua kembar sembari memperlihatkan sebuah video di layar handphone miliknya.

"Ayah suruh kalian sekolah yang benar, tapi apa? Malah berantem engga jelas" lanjutnya

Kedua kembar itu hanya diam, merasa heran bagaimana sang ayah mendapatkan video itu? Siapa yang mengirimnya.

"Apakah kalian tidak bisa hidup tenang seperti Kevian dan Jeffran? Susah sudah kalian di atur"

"Maaf ayah" ucap Arseno mewakili keduanya.

"Bunda kalian pasti malu punya anak macam kalian, bisanya cuma berantem. Tidak ada yang bisa dibanggakan"

"Jangan bawa-bawa bunda yah, bunda udah tenang di sana" ucap Chandra terkejut atas perkataan ayahnya.

"Bunda kalian tidak akan tenang dengan kelakuan kalian" jawab Niko

"Ayah!!" ucap Arseno enggan mendengar perkataan itu.

"Ayah jangan sok tau perihal bunda, bahkan saat masa terakhir bunda ayah tidak ada di sisi bunda" ucap Chandra menaikkan intonasinya.

"Ayah bekerja juga untuk pengobatan bunda kalian. Kalian ini berani sekali membentak ayah. Ha!!" Ucap Niko mulai murka

"Ternyata kalian sama saja dengan bunda kalian" ucap Niko lalu pergi dari hadapan keduanya.

Tak lama Jeffran pun datang.

"Kalian engga usah masukin hati perkataan ayah" ucap Jeffran "Sini abang bantu obatin luka kalian"

"Gue ga butuh bantuan lo" jawab Arseno lalu pergi menuju kamarnya.

"Maafin Dewa ya bang" ucap Chandra

"Engga apa-apa, udah biasa" ucap Jeffran lalu mulai mengajak Chandra untuk duduk di sofa dan mulai mengobati lukanya.

Flashback Off

*Sekolah*

"Abang ke kelas dulu taruh tas, nanti abang balik lagi" ucap Haikal kemudian mengecup puncak kepala Reyna sayang dan bergegas menuju kelasnya.

Reyna masuk kedalam kelas meletakkan tasnya, kemudian berjalan menuju loker guna mengambil buku paket. Sesaat ia terkejut melihat kotak kecil ada di dalam lokernya. Dengan berani ia membuka kotak tersebut, di dalamnya terdapat sebuah salep.

"Ah pasti Juan yang menaruhnya di sini" ucap Reyna lalu membawa buku paket dan salep itu kembali ke mejanya. Tak lama Nia pun datang.

"Hai Reynaa, lo kenapa?" tanya Nia panik melihat Reyna menggulung lengan kemejanya dan menampilkan luka kebiruan disana. Setelah Nia duduk di sebelahnya Reyna pun menceritakan kejadian kemarin.

Sadewa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang