"Eh, anak gadis jam segini udah bangun. Tumben-tumbenan, mau kemana emang?"
Aku mengambil piring dan menyentong nasi goreng berminyak tinggi kolesterol dari wajan. "Ya, sekolah atuh, Ibuk."
"Heh, ibu tanpa K!"
"Iya, ibu ratu," sahutku seraya berjalan duduk di depan tivi yang berdekatan dengan dapur. Jadi aku dan Ibu gak perlu ngomong pake toa.
"Ya makanya tumben kamu jam segini udah rapi, biasanya kan baru bangun tidur."
"Mau piket pagi," ucapku sambil menyuap nasi goreng.
"Ooh, kirain mau jemput pacar."
"Bu, dimana-mana cowok jemput cewek, masa kebalikannya??"
"Ya gak papa, masa kamu gitu aja gak mau."
"Ya aku gak masalah, sih. Lagian ya, aku gak punya pacar!"
"Ngemeng-ngemeng, Si Nano jadi jarang mampir ke rumah. Lagi marahan ya apa udah putus?" ledek ibuku.
Aku menjatuhkan sendok dengan dramatis. "Ibu, jangan bahas dia! Aku muak!"
Duh, kayaknya aku kebanyakan nonton sinetron diam-diam sama Sita waktu pelajaran fisika. Untung aja, kelakuanku barusan gak dilihat teman kelasku. Kalo iya, bisa diledekin 7 hari 7 malam.
"Kan ibu pengen dibawain martabak," celetuk ibuku.
Aku menghela napas. Kembali melanjutkan makan. Gak akan selesai kalo aku meladeni ibuku. Yang ada rugi aku bangun pagi dan misi rahasiaku gagal total. Dengan cepat aku menghabiskan sarapanku dan kembali ke dapur buat pamitan. Setelahnya, aku menaiki motor dan capcus ke sekolah.
Ngomongin berangkat pagi sebenarnya aku gak punya misi rahasia khusus dari Kompol sih. Ini cuma misiku doang. Soalnya Boby alias Bos Baby aliasnya lagi ikan cupang peliharaanku di kelas mati. Kalo kalian gak kenal sama Boby, kenalan dulu deh di BBS(2): TETANGGA-ZONE. Ini terjadi karena Deri ikut-ikutan melihara ikan cupang. Katanya dia mau besanan. Alhasil kami mengawinkan Boby dan Dory—ikannya Deri dalam satu wadah. Pokoknya tau-tau besok kedua ikan udah renang gaya punggung. Ternyata eh ternyata, Dory itu sebenarnya ikan jantan yang dicukur kakaknya Deri menyerupai ikan betina. Deri gak tau dan langsung minta besanan. Boby yang notabene pejantan tulen langsung terjadi kompetisi antar spesies untuk merebutkan teritori. Endingnya kedua ikan mati bersama. Dark romance sih menurutku.
Makanya aku sengaja berangkat pagi supaya gak ketahuan ngambil ikan lagi di akuarium depan ruang guru. Tenang aja aku udah bestian sama guru BK, awokaka.
Di tengah jalan otw ke sekolah, perhatianku teralihkan sama kerumunan di depan bengkel tempo hari. Sebenarnya aku gak kepo, tapi membelokkan setir juga ke kerumunan itu karena tak sengaja aku melihat Pak Kompol dan orang-orang berseragam polisi di sana. Pokoknya tau-tau aja kepalaku sudah nongol di sebelah Pak Kompol yang kaget melihat keberadaanku.
"Ngapain kamu di sini? Harusnya Sita yang datang."
"Dih, saya kasih tau ya, Pol. Orang pilih kasih itu sulit dapet jodoh. Apalagi polisi kayak Bapak. Gimana mau ngatur macetnya lalu lintas, orang jodoh sendiri juga macet, whahaha."
Muka Pak Kompol langsung sepet banget. "Daripada ngeledek saya, mending kamu kembali ke habitat sana."
"Enak aja, orang situ gak mau ngasih info ada kasus."
"Heh, bocah blegedes! Saya sudah ngasih info ke Sita dan saya yakin dia sudah share. Kamu pasti yang belum buka grup."
Aku nyengir. "Iya, saya belum buka hp dari tadi. Kayaknya Sita gak bisa ke sini deh, Pol. Katanya rambutnya patah, jadi saya wakilin aja, ya ya ya. Mumpung saya lagi di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
HATERS!
Mystery / ThrillerSPIN OFF 18.5 Boy n Girls Sequel Bani Boediman *** Garis besar: Ditemukan mayat kehabisan darah akibat enam tusukan ditubuhnya. Jangkauan korban semakin variatif dan luas. Tidak peduli dari sekolah kami atau bukan, laki-laki atau perempuan, dari rem...