MahesGemi || 08 🐻

4.1K 395 80
                                    

"Heh Bocil gak usah lari-lari ntar jat—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Heh Bocil gak usah lari-lari ntar jat—"

Bruk!!

"TUHKAN!" Teriak Mahesa terkejut ketika melihat Gemi yang terjatuh dengan tidak aesthetic nya. "KAK ESA!!!" jeritan Gemi membuat Mahesa meringis.

"Kan tadi gue udah bilang jangan lari, nakal banget sih loh!" Dengusan Mahesa keluar membuat mata Gemi berkaca-kaca dan siap akan menangis. "Jangan Nangis aduh, ntar gue di tabok si Madam Mimi." Mahesa panik karena Gemi sudah mulai mengeluarkan air matanya.

"HUAHHHH!! MAMA KAK ESA NAKAL!! KAK ESA MA—HMM!!" Mahesa menutup bibir Gemi dengan bibirnya, mencium bibir Gemi dengan menekannya kuat. Gemi berontak tapi Mahesa malah semakin berulah, bahkan pekikan kesakitan Gemi karena bibirnya di gigit pun tidak Mahesa dengarkan.

"Ada apa Sih Ma— ASTAGA MAHESA!!" teriakan sang mama membuat Mahesa terkejut, mama Mahesa itu berjalan cepat ke arah Mahesa.

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

"Ahhhkkkk!! Ampun sakit, Mama!!" Mahesa di Pukulin dengan sapu oleh sang mama, Gemi yang sedang menangis Langsung terkekeh melihat Mahesa tersiksa karena serangan mamanya.

"Kamu nakal banget sih Mahesa, Ish!! Mama pukul kamu sampe sakit, nih rasain!" Mahesa semakin berteriak karena mama nya malah semakin gemas memukul Mahesa, Mahesa dengan segera beranjak dan menjauh.

"Sakit Ma, mama jahat banget sama esa." Mahesa berucap dengan meringis pelan. "Nakal sih kamu, kamu mama pecat jadi anak kalau nakal terus. Lihat tuh bibirnya Gemi bengkak, ish!! Mama bilangin papa kamu." Mama Mahesa mulai berjongkok membantu Gemi yang duduk.

"Lutut Gemi sakit mama, Kak esa Gara-gara." Gemi menunjuk Mahesa dan tatapan maut sang mama kembali terlihat. "Apa sih Lo jadi nyalahin gue, liat tuh si Madam biji mata mau keluar semua."

"Udah Ayo mantu mama, mama bantuin gak usah di peduliin Mahesa suruh sendirian aja di dalem Ada Raykan udah nunggu Kak Gemi katanya." Gemi mendongak dengan wajah berbinar. "Ada Ray mama?" tanya Gemi dan sang mama mengangguk pelan.

Gemi bangun di bantu sang mama, Gemi menjulurkan lidah ke arah Mahesa dan Mahesa hanya memutar bola matanya malas. "Mantu sama mertua sama aja," gumam Mahesa setelah keduanya pergi menjauh.

Mahesa membuka jaket yang dirinya kenakan kemudian melihat lengannya dengan meringis. "Merah-merah gini badan gue, Si Madam dah." Mahesa mengeluh sendirian karena melihat nasib kulitnya yang memerah karena pukulan sapu sang mama.

Mahesa masuk ke dalam rumah tanpa mengalihkan tatapannya dari lengan, Mahesa mendengkus kesal. "Lah... Kenapa tangan Lo? Datang-datang kok bawa memar." Mahesa mendongak ketika ada yang menyapa, Mahesa melihat kakaknya yang datang menghampiri.

"Gara-gara mama Lo nih! Kesel banget gue, Liat kulit ganteng gue merah-merah." Mahesa mengadu pada sang Kakak, kakak nya Mahesa malah tertawa melihat nasib adiknya.

Preman Sekolah (END) TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang