MahesGemi || 29 🐻

2.9K 380 87
                                    

Bugh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

"Bangsat!!" Mahesa mengumpat dengan memukul Stir berulang kali, di sampingnya ada Gemi yang menangis dengan segukan semakin kencang terdengar.

Mahesa melampiaskan semua amarahnya pada Stir mobil bahkan Mahesa membenturkan kepalanya ke stir agar emosinya sedikit stabil dan tidak berdampak semakin buruk pada pria manis di samping Mahesa.

Mahesa mengatur Napasnya dengan tangan menjambak rambutnya sendiri. "Bajingan!!" umpat Mahesa lagi, Mahesa kembali memukul Stir Mobil kali ini suara Mahesa sangat kuat membuat Gemi menjerit.

"Bunda!!! Hiks... Ayah, Gemi mau pulang Hiks... Gemi gak mau disini. Gemi mau pulang," segukan Gemi terdengar, Gemi mengangkat kakinya dan meringkuk di samping Mahesa.

Mahesa kelepasan, karena Gemi memancing emosinya tadi Mahesa benar-benar membuat Gemi ketakutan.

Mereka bertengkar dan Gemi tidak bisa Di atur hal itu membuat Mahesa emosi karena Gemi terus-menerus mengatakan kalimat yang paling Mahesa benci, Mahesa tidak suka Gemi berbicara seperti itu.

Gemi berusaha membuka pintu mobil juga tapi tidak bisa karena di Kunci oleh Mahesa, Segukan Gemi semakin terdengar kencang dan Mahesa memejamkan matanya mendengar tangis Ketakutan dari Gemi karena Ulahnya.

"Bunda Hiks... Gemi mau Pulang, Gemi takut Hiks... Ayah Gemi takut, Gemi mau pulang!" jerit Gemi di akhir segukannya, Mahesa akhirnya mengalihkan tatapan pada Gemi.

Mahesa menarik tangan Gemi dengan pelan, Mahesa melihat pergelangan tangan Gemi yang memerah dan Mahesa langsung mengecup pergelangan tangan Gemi.

Mahesa menyimpan keningnya di Tangan Gemi, Gemi tidak menghiraukan Mahesa dan tetap menangis. "Maaf..." Lirih Mahesa akhirnya menurunkan Egonya untuk meminta maaf dan membereskan semua masalah.

"Gemi mau Pulang Hiks... Gemi takut, Gemi Gak mau disini Bunda hiks... Gemi mau pulang." Mahesa memejamkan matanya dan Tiba-tiba air mata keluar dari mata Mahesa, Mahesa menangis mengenai tangan Gemi dan Hanya kalimat maaf yang terlontar dari Mulut Mahesa.

"Maaf... Kak Esa Kasar, Maaf sayang Maaf. Kak Esa minta maaf," gumam Mahesa dengan sangat Lirih, Mahesa dengan tiba-tiba menarik tubuh Gemi dan memeluk dengan erat bukannya berhenti tangisan Gemi malah semakin menjadi.

"Bunda Hiks... Gemi mau pulang, Gemi Mau pulang Ayah Hiks... Gemi Takut," segukan Gemi semakin kuat dan pelukan Mahesa semakin erat, Mahesa mengusap rambut Gemi dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Gemi.

"Maaf, jangan takut kak esa minta maaf sayang. Maaf Kak esa kelepasan, maaf sayang." Mahesa tidak akan membela diri atau bahkan menyalahkan Gemi karena semua Masalah ada di diri Mahesa, mahesa menyadari dan mengakui itu.

Mahesa mencengkram tangan Gemi dengan kuat, Mahesa meninggikan Suara pada Gemi dan Mahesa memaksa Gemi masuk ke dalam Mobil padahal Gemi sudah berontak tidak mau bahkan Mahesa dengan sengaja memasangkan sabuk pengaman agar Gemi tidak kabur ketika Mahesa berjalan masuk ke kursi kemudi.

Preman Sekolah (END) TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang