MahesGemi || 50 🐻

4.9K 414 79
                                    

Gemi menatap kedua orang tuanya yang sedang mengusap pipi dan juga merapikan rambut Gemi, Gemi tersenyum melihat kedua orang tuanya walaupun tidak mengatakan apa-apa Gemi tau orang tua nya menahan untuk tidak menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemi menatap kedua orang tuanya yang sedang mengusap pipi dan juga merapikan rambut Gemi, Gemi tersenyum melihat kedua orang tuanya walaupun tidak mengatakan apa-apa Gemi tau orang tua nya menahan untuk tidak menangis.

Sang bunda mengusap kepala anaknya dengan senyum yang tidak luntur. "Walaupun nanti sudah menjadi istri Kak Mahesa jangan lupa datang ke rumah bunda ya sayang? Jangan lupain bunda juga, rumah bunda pasti sepi Gak ada Anak manis bunda ini." Gemi terkekeh dan anak manis itu ikut menangkup wajah bundanya.

"Bunda, aku tetep anak bunda tau. Aku pasti mampir ke rumah bunda kalau ada Waktu luang dan kalau kangen masakan bunda juga." Gemi tertawa pelan setelah mengatakan itu. "Pintu rumah selalu terbuka untuk kamu sayang," jawab bunda lagi dan Gemi mengangguk pelan.

"Bunda akan kasih sedikit saran bunda sebagai sudut pandang seorang istri mau sayang?" tanya sang bunda dan Gemi mengangguk pelan. "Bunda tau Gemi berbeda dari bunda tapi ketika Gemi sudah mengatakan Gemi Istri Mahesa berarti Gemi Sudah tau tugas apa saya yang akan seorang istri lakukan kan? Apapun masalah yang akan datang pastikan dulu masalah itu di selesaikan berdua dengan Mahesa tidak boleh ada orang lain yang tau, karena sebuah hubungan itu yang menjalankan nya pun berdua. Bunda tau tanpa di Minta Pun anak bunda akan berusaha untuk menjadi yang terbaik, lakukan semua tugas yang seharusnya dan jangan lupa untuk istirahat lalu bahagiakan diri sendiri." Gemi menganggukkan kepalanya lagi.

Cup!!

Gemi mendapatkan satu kecupan di keningnya dari sang bunda, bunda Gemi langsung menyingkir dan memberikan Tempat untuk ayah Gemi berbicara.

Gemi mendongak menatap Sang ayah, Ayah Gemi mengusap kepala Gemi dengan lembut. "Jaga diri baik-baik, seperti pacaran apapun yang terjadi di pernikahan kalian bila tidak bisa di selesaikan lebih baik telepon Ayah, Okey sayang? Ketika Anak ayah ini marah dengan Mahesa atau bertengkar dengan Mahesa cari ayah saja jangan orang lain, paham anak ayah?" tanya sang ayah dan Gemi kembali mengangguk. "Ayah selalu berharap Gemi bahagia seperti Janji yang Mahesa buat, ayah Yakin calon menantu ayah itu pasti akan membahagiakan anak satu-satunya ayah Ini. Berlian milik Ayah, Gemi itu Nyawa ayah bila Gemi ada apa-apa jangan lupa katakan pada Ayah okey Sayang?" Pinta sang ayah lagi, Gemi terkekeh lagi. 

"Terimakasih Ayah, Bunda sudah merawat aku sampai sebesar ini. Walaupun nantinya kita tidak serumah kalian akan tetap dan selalu menjadi orang tua aku, aku Bangga punya orang tua Kayak Ayah dan Bunda. Love you My parents." Gemi berucap dengan menatap kedua orang tuanya.

Cup!!

Cup!!

Kening Gemi di Cium bersamaan dan Gemi langsung di peluk oleh keduanya dengan sangat erat, Gemi tersenyum senang. Gemi sangat bangga dengan orang tuanya, Gemi sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka dan Gemi berharap mereka bahagia dan selalu sehat untuk terus melihat Gemi tumbuh dan berkembang.

🐻

Mahesa tersenyum ketika mama nya dengan cekatan merapikan baju yang Mahesa kenakan, Mahesa di temani kedua orang tuanya sedang bersiap karena sebentar lagi acara pernikahan akan segera di mulai.

Preman Sekolah (END) TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang