"Nana!!" thatch menghampiri Nana yang asik menanam bunga.
"hmm kenapa--" ucapan Nana terhenti saat thatch menunjuk sebuah poster. "ehhh usoo!?"
Megani No Nana
only life
1.500.000.000,00
"ini gila!! dan masih only life?! apa pemerintah itu sudah gila!!" serunya kesal sambil meremas poster buronannya.
"mereka semakin mengincar mu Nana... terlebih oyaji sudah tak ada.. mereka pasti berfikir lebih mudah menangkap mu" balas thatch.
Nana mengibaskan rambutnya. "cih.. akan sulit untuk mengunjungi Luffy kalau begini..." grutunya sebal.
"yah coba tanya Marco, siapa tau dia punya solusi~"
Nana berjalan ke arah rumah mereka sambil misuh misuh. padahal siang ini ia mau berangkat menuju ke tempat Luffy. ia merengek sambil memeluk Marco dan mengeluh tentang poster buronannya.
"ma tidak heran yoi. kau sudah di tandai dari kecil oleh mereka." Marco mengusap kepala adik perempuannya ini. "ayo coba lihat rute yang aman untuk pergi kesana.."
.
."huh? apa baru saja terdengar dentuman besar?" rayleigh dan Luffy sama sama menoleh ke asal suara.
mereka terdiam tapi kemudian terkejut saat sesuatu yang putih tampak melesat cepat ke arah mereka dan mendarat dengan debuman agak keras.
"ugh.. kuso hebi itu.. tendangannya keras sekali.."
"siapa kau!?" Luffy tampak siaga.
debu yang berterbangan menghalangi pandangan namun satu hentakan sayap putih besar itu mempunyai menyapu bersih debu yang berterbangan.
ia tersenyum lebar saat melihat Luffy. "Luffy-kun!!" serunya bahagia dan berlari memeluknya erat. "hwaaa aku rinduuu!!"
"ehhh kau kan! yang di perang waktu itu!!"
"yeyy benar~"
"megani no Nana... mengapa kau kemari?"
manik abu Nana terangkat dan memandang sang tangan kanan raja bajak laut yang amat melegenda. Nana tersenyum sopan pelan dia melepas dekapannya kemudian menunduk sopan sebagai sapaan.
"senang bertemu dengan mu rayleigh san, aku kemari ingin bertemu Luffy-kun.. tolong beri aku waktu sebentar" ucapnya meminta izin.
"hmm aku tak menyangka kau akan kemari untuk menemui Luffy kun"
Nana terkekeh kemudian berdiri tegak. "nah aku tak bisa menunggu lebih lama lagi~ aku ingin melihat keadaan Luffy-kun ~hmmm??"
Nana menatap seluruh tubuh Luffy yang masih terdapat luka ia pun cemberut dan memegang pipi Luffy. "cotto! kenapa kamu malah langsung latihan dan tidak istirahat dulu??"
"luka ini bukan masalah besar! aku harus menjadi lebih kuat!" seru Luffy.
Nana pun menghela nafas. "baiklah... kalau begitu aku akan memberikan mu hadiah!" belum sempat Luffy membalas Nana sudah menyalurkan kekuatannya.
"Oya? ini kah kekuatan yang di takuti oleh pemerintah itu?" sahut rayleigh sambil tersenyum, ini terlihat menarik.
Luffy pun mundur saat Nana melepas tangannya. "wahh aku merasa sehat! tidak ada yang sakit lagi!" Luffy berjingkrak-jingkrak semangat.
Nana terkekeh. "yah.. apanya yang menakutkan dari kekuatan ku?" Nana menyengir lucu ke arah rayleigh.
tentu rayleigh tau, kekuatan nana--lebih tepatnya garis keturunan yang ia miliki amat di takuti. itu alasan pulau Nana dulu di musnahkan.
kemampuan menghancurkan, menyembuhkan, menguasai pertempuran udara dan darat, diserai IQ tinggi. bagaimana mungkin pemerintah diam?
"trimakasih ya! malaikat!!"
Nana terkekeh. "Nana dayo~"
"sankyuu Nana!"
rayleigh menatap keduanya dengan senyum kecil seolah sudah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Nana pun membalas tatapannya dan berkedip nakal. memberinya isyarat diam.
Nana tentu tau, di jenius rayleigh pasti sudah menebak jalur pikirannya.
"ngomong ngomong tadi aku mendengar suara dentuman keras. apa itu?" tanya rayleigh sambil memutar kepala melihat ke arah dimana suara itu berasal.
Nana tertawa. "nah, aku pikir kalian ada di desa jadi aku sekalian menyapa kuso hebi itu~ tapi dia tidak ramah sekali menyambut tamu!"
"kau penyusup sialan!"
Nana tertawa dan melompat mundur saat Hancoock datang dengan cepat kemudian menyerangnya dengan tendangannya. "ayolah, itu salah mu tidak menjamu ku.. lagian itu hanya gedung" Nana mengangkat bahu acuh.
"sialan.. kau meledakkan kastil ku!" marah Hancoock.
Nana berjalan ke arah Luffy dan memeluknya dari belakang. "ma ma~ sudah jangan marah begitu~ aku kan hanya mau bertemu Luffy-kun"
"menjauh kau dari Luffy sialan!" Hancock menggeram marah.
Nana malah tertawa sedangkan Luffy menatap bingung. "aku tidak tau kalian akrab"
"kami tidak akrab!" bantah Hancock.
Nana hanya terkikik. "nah dia selalu marah-marah begitu.. abaikan saja Luffy-kun" Nana menaruh kepalanya di pundak Luffy karena memang ia agak lebih pendek dari pada Luffy.
hal itu membuat Hancock tambah marah "kissama... menjauh dari Luffy!!"
melihat Hancock yang akan menyerang lagi pun dengan segera Nana mengembangkan sayapnya dan terbang. "ahahah senang bermain dengan mu lagi kuso hebi! bay bay Luffy kun rayleigh!! sampai jumpa lagi~ ahahahah!"
"kembali kesini kau kuso Tori!!"
"yada~ ahahah!"
.
.2 tahun kemudian~
"Nana! semuanya sudah siap kan yoi?"
"hmmm~" Nana adik bersenandung. "sudah kok!" ia berbalik dan menatap Marco yang sudah lebih dewasa dan matang.
di belakangnya ada Thatch yang dengan memegang tas miliknya. "aku sudah menaruh bekal untuk mu, cukup sampai kau tiba di sana"
"wahh arigato!"
Thatch dan Marco saling pandang kemudian tersenyum kecil. mereka bahagia melihat adik kecil mereka senang.
"siap untuk petualangan baru adik kecil??"
"siappp!!!"
"jangan berlari Nana yoi! kau juga thatch!!"
"ehhh..."
.
.
TO BE CONTINUED
![](https://img.wattpad.com/cover/348278640-288-k878072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of NANA : One Piece [Slow Update]
FantasiaNana yang seorang korban dari Buster Call membuatnya menjadi seorang budak Namun, karena kapal yang di naikinya hancur karena serangan ia bersembunyi di kotak emas dan di temukan oleh kelompok bajak laut shirohige. . . fanfiction hanya meminjam kara...