4.0 - failed

2.2K 287 73
                                    

Agesta bersorak dalam hati melihat Aruna yang makin tidak berdaya di hadapannya.

Mereka merasakan hal yang sama..
Gairah itu menyatu dengan nyata disana..

Wanita itu menatapnya sayu, menanggalkan pertahannya. Tubuh Aruna terkulai pasrah, mulai menyerahkan diri pada Agesta.

Grey, Agesta menjilat bibirnya sensual, tidak sabar melihat 'Abu' seperti apa yang akan ia temukan dibalik crop top Aruna sedang gunakan sekarang.

Namun sebelum tangannya sempat mengexplore lebih jauh, terdengar suara gedoran tidak sabar dari balik pintu yang telah ia pasang sign jika kamar mandi ini sedang rusak.

Agesta hendak mengabaikan, tetapi gedoran itu semakin keras dan terlalu menganggunya. Namun kali ini disusul suara yang Agesta kenal..

"Gue tau lo di dalem, Agesta. Keluar sekarang lepasin cewek itu sebelum pintu sialan ini gue dobrak. Gue bukan orang sabar, hitungan gue berhenti di tiga."

Itu suara Khalif.

"Satu.."

Sial! Seharusnya Agesta sudah menduga bahwa Khalif menaruh curiga padanya, temannya itu pasti memerhatikan Agesta tidak berkedip mengintai Aruna.

Tetapi tadi yang Agesta hanya bisa pikirkan dan terlihat dimatanya hanya Aruna, Aruna dan Aruna sehingga ia mengabaikan yang lainnya.

Agesta melepaskan tubuh Aruna yang lunglai dipelukannya, kemudian membantu merapikan penampilan wanita itu.

Juga Aruna yang seketika mendapatkan kesadaran dan dirinya kembali saat mendengar gedoran serta suara Khalif langsung berdiri kaku.

"We're not done yet." Bisik Agesta ditelinga Aruna saat wanita itu bergerak menjauh, mencoba memperbaiki penampilannya didepan cermin. Sedangkan pria itu menempel dibelakang badannya.

Tangan Aruna mengepal mendengar kalimat kurang ajar dari mulut kotor Agesta.

Tatapan mereka beradu dari balik cermin, bersaing pandangan siapa yang lebih tajam, seolah laser bisa keluar dari sana dan keduanya saling membunuh melalui tatapan.

Agesta memutus lebih dulu. Tetapi sebelum keluar, ia berbalik demi menyempatkan diri melemparkan bom terakhir untuk Aruna.

"Well, i forgot to tell you this.. But, that night, i didnt use a 'safety guards'.. You know what i mean, right, Maroon? Eh, Grey? See you very soon."

Setelah memberikan Aruna senyum miring dan kedipan satu matanya, pria itu berbalik pergi seraya bersiul ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memberikan Aruna senyum miring dan kedipan satu matanya, pria itu berbalik pergi seraya bersiul ringan.

Pria itu meninggalkan Aruna yang bersamaan pintu tertutup, badannya seketika merosot lemas dibawah dingin lantai kamar mandi.

DON'T BLAME ME | SEUNGCHEOL X LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang