5.0 - daydreaming

1.4K 238 65
                                    

Melalui jendela kamar, Aruna menatap nanar mobil yang baru saja keluar dari pekarangan rumah Priambudi.

Entah ini musibah atau justru keberuntungan.
Tadi sebelum sempat Doni menghajar Aruna lebih jauh menggunakan sabuk, ponselnya berdering, serta amarah pria itu surut seketika kala melihat siapa sang pemanggil.

Tidak tahu apa yang dikatakan si pemanggil pada suaminya, namun yang jelas setelah mendengar permintaan seseorang tersebut, Doni seketika melupakan Aruna, merapikan penampilannya dan pergi. Meninggalkan Aruna dan gigilan ketakutannya diatas ranjang.

Seraya menatap lekat cincin pernikahan di jarinya, Aruna tertawa satir, menertawakan takdirnya sendiri. Beberapa pertanyaan yang tidak pernah luput ia tanyakan setiap hari mulai berputar kembali..

Mengapa ia harus terjebak disini?

Mengapa ia harus rela diperlakukan seperti sampah oleh suaminya sendiri?!

Aruna sering menelaah ini dan jawabannya masih sama;  karena Aruna tidak pernah memiliki pilihan.

Pernikahan ini bukan keinginan Aruna, bukan juga keinginan Doni. Antara Doni dan dirinya tidak pernah ada cinta. Jangankan hal remeh dan murahan seperti itu, mereka bahkan sebelumnya tidak pernah mengenal satu sama lain kecuali mengetahui nama.

Doni sebenarnya manusia gagal move-on.
Doni memiliki calon istrinya sendiri, hanya saja pria itu ditinggalkan sang pacar yang lebih memilih karir dibanding dirinya, dan membatalkan semuanya seminggu sebelum pernikahan mereka!

Jelas saja, keluarga Priambudi yang menolak harga diri mereka diinjak-injak karena harus membatalkan acaranya memilih mencari pengganti lain, dan jatuhlah pada Aruna.

Aruna mengenal keluarga Priambudi karena mereka adalah donatur tetap di panti tempatnya dibesarkan.

Benar, bahkan semenjak lahir Aruna tidak diinginkan orang tuanya dan dibuang ke panti asuhan begitu saja.

Lalu pada suatu hari ketika mengantar donasi ke panti, kepala keluarga Priambudi mengajak Aruna berbicara. Dan beginilah akhirnya, Aruna harus terjebak dalam pernikahan.. Hanya karena ia tidak memiliki pilihan untuk berkata tidak, akan menjadi manusia tidak tahu diri sekali rasanya jika Aruna berani membantah.

Tetapi walau begitu, Doni selalu membebankan apa yang terjadi diantara mereka hanya pada Aruna, padahal ini semua juga tidak terjadi karena salahnya. Namun selalu Aruna yang menjadi sasaran amukan pria itu, sampai Aruna berpikir bahwa ia dinikahi hanya untuk menjadi samsak.

Belum lagi sekarang keadaannya diperumit kehadiran Agesta.

Mengapa Tuhan sebaik ini padanya? Padahal Aruna tidak pernah meminta masalah yang lebih berat, tetapi Tuhan turunkan Agesta tanpa Aruna minta.

Tuhan.. Ini sama sjaa seperti membunuh Aruna pelan-pelan..

 Ini sama sjaa seperti membunuh Aruna pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DON'T BLAME ME | SEUNGCHEOL X LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang