2.0 - run

2.2K 335 50
                                    

Aruna membuka mata perlahan..

Meringis pelan karena kepalanya berdenyut hebat. Rasanya amat berat, seakan ingin pecah. Ini pasti efek alkohol semalam, pikirnya.

Manik bulat Aruna mengerjap mengumpulkan kesadaran, ia memicing ketika menyadari langit-langit diatasnya terasa asing. Dan ketika ia berbalik ke samping..

Aruna terkesiap. Dengan cepat menutup mulutnya menahan jeritan.

Jangan panik, jangan panik, bisiknya pada diri sendiri.

Walaupun Aruna sangat ingin berteriak, namun ia dengan keras menahan dirinya karena berpikir itu bukan pilihan bijak.

Tapi.. Hei! Siapa yang tidak terkejut jika ia terbangun dan mendapati disamping dirinya ada seorang pria asing yang tertidur pulas dengan rambut menutupi setengah wajahnya. Dan yang lebih mengerikan, pria itu bukan suaminya!

Sial! Apa yang telah terjadi semalam?!
Bagaimana bisa ia berakhir disini?!

Aruna tidak ingat apapun selain tentang dirinya yang datang ke pesta Darren, —adik iparnya. Kemudian disana ia memergoki suaminya yang.. Ah rasanya bagian itu lewati saja, tidak perlu Aruna ingat.

Dan terakhir adalah tamparan keras dari suaminya sebelum ia dengan tolol memutuskan untuk menenggak alkohol demi menghilangkan rasa frustasinya semalam.

Iya, Aruna sebenarnya bukan pemabuk.
Tadi malam adalah alkohol pertamanya selama dua puluh enam tahun dirinya hidup. Jadi, toleransinya terhadap cairan haram itu amat rendah.

Ditambah, secara impulsif Aruna langsung meneguk satu botol oleh dirinya sendiri tanpa bersisa! Sudah pasti kesadarannya hilang bahkan mungkin telah punah sebelum tegukan terakhir. Membuat otaknya berhenti bekerja dan benar-benar tidak bisa mengingat apapun..

Aruna memejamkan mata, membukanya lagi, memejamkan lagi, membuka lagi. Ia masih berharap ini semua mimpi.

Tetapi setelah ia melakukan itu beberapa kali, keadaan masih tidak berubah, posisinya masih sama.

Aruna mendesah kecewa, dengan perlahan-lahan membuka mata seraya menutup mulutnya, berusaha membuat pergerakannya tidak mengganggu pria asing disebelahnya.

Wanita itu mencoba memberanikan diri mengintip pada bawah selimutnya. Ingin tahu seberapa kacau keadaannya sekarang.

Sekali lagi, meski kecil kemungkinan, tetapi ia tetap berharap yang ia pikirkan sekarang tidak benar..

Semoga selain mabuknya, tidak ada kesalahan lain yang terjadi walaupun rasanya mustahil karena bukti nyata ada dihadapan matanya.

Bahkan hanya dari bahu polosnya Aruna bisa merasakan hawa dingin dari AC yang ada di kamar itu.

Dan benar! Harapannya benar-benar pupus ketika mendapati tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya dibalik selimut.

Ini gila! Kegilaan yang paling gila! Aruna mengumpat tertahan dan merutuki dirinya.

Ketika akan meloloskan umpatan lebih banyak, Aruna merasakan ada pergerakan dari pria asing di sebelahnya, membuat dirinya tidak memiliki pilihan selain memejamkan mata, berpura-pura tertidur.

Paling tidak ini akan membantu Aruna menghindar dan mengurangi rasa malunya.

Paling tidak ini akan membantu Aruna menghindar dan mengurangi rasa malunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DON'T BLAME ME | SEUNGCHEOL X LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang