EXTRA PART

936 9 1
                                    

BANTU UNTUK VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI SEBANYAK-BANYAKNYA YA!!


EXTRA PART

 "Aku jadi merasa bersalah karena kalian jadi begini." Kania memasang wajah sedih menatap kedua sahabatnya ini. Di danau tempat penuh kenangan mereka kembali bersama sebagai sahabat, tidak ada perasaan yang lebih.

Apa yang Abraham rasakan mungkin begitu sulit untuk dilupakannya begitu saja, setelah bertahun-tahun berharap akan kisah cinta yang indah antara dirinya dan Eysha kini harus ia kubur sedalam mungkin. Tetapi Abraham pun tahu persahabatannya tetap yang lebih penting dari pada perasaan egoisnya.

"Udah, Kan. Di sini kita bertiga sama-sama merasa gak enak. Gue juga gak tau kalo selama ini lo bener-bener suka sama Abraham," kata Eysha. "Maaf, Kan. Selama ini gue juga beberapa kali ceritain soal Abraham ke lo tanpa sedikitpun tau ternyata sebenarnya lo itu sakit."

Kania menggeleng. "Harusnya waktu itu aku gak ke taman dan Calvin gak dengar apa yang aku bilang. Aku terlalu kekanakan," katanya.

Abraham menyentuh bahu Kania perlahan. "Janji gue dari dulu gak pernah berubah untuk tetap sama lo dan Eysha. Mungkin semua ini adalah kesalahpahaman di antara kita."

Eysha mengangguk. "Udah! Baikan." Eysha membuka kedua tangannya lebar untuk berpelukan.

Air mata keluar dari kedua mata Kania, sedih. "Makasih banyak, Eysha, Abra."

"Tetap jadi Kania dan Eysha yang bahagia, ya. Jangan sedih-sedih lagi, kita harus buka lembaran yang baru," ujar Abraham tenang.

"Ngomong-ngomong gimana sama Bryan?" canda Eysha agar suasana tidak menyedihkan lagi.

"Ih!" Kania merubah raut wajahnya menjadi sebal. "Aku cuma teman sama Bryan! Jangan ngeledekin aku terus, deh! Kenapa, sih, gak Abra gak Eysha, semuanya jodohin aku sama Bryan!"

Dan seperti itulah yang menjadi akhir dari perjalanan kisah cinta seorang Eysha Malinka. Ia tidak tahu sudah sejauh mana dirinya berjalan setelah hancurnya kehidupan sekitar 1 tahun yang lalu. Mungkin bukan lagi saatnya untuk mengharapkan cinta yang baru karena untuk saat ini anaknya lebih penting dari apa pun.

Seorang Abraham Kaili Ravindra adalah kenangan terbaiknya sebagai seorang sahabat atau bahkan sempat menjadi calon tunangannya. Harapan keduanya untuk menikah pun sudah gagal dan entah kapan akan menjadi satu lagi. Eysha banyak belajar bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan keinginannya tetapi itu juga tidak berarti buruk.

Memulai lembaran yang baru ini Eysha akan melupakan semua perkara tentang dirinya dan Calvin di masa-masa kelam itu. Biarlah apa yang sudah pernah terjadi menjadi pelajaran untuk hidupnya ke depan, ia tidak akan menyalahkan dirinya dengan begitu berat lagi.

Kania Belisaria yang begitu mengharapkan Abraham pun menyadari segala sesuatu itu ada batasannya. Ia mungkin bisa saja seumur hidup terus menjaga perasaannya dalam diam, tetapi jika memang tidak pernah terbalas ia harus apa? Selama ini juga Kania baru sadar, yang salah bukanlah Eysha karena mungkin lebih dekat dengan Abraham. Tetapi kesalahan itu datang karena Kania terlalu berharap.

Sedangkan Abraham, ia harus belajar untuk lebih dewasa dalam hubungan persahabatannya ini. Ia juga percaya yang namanya takdir tidak akan terlepas terlalu lama untuk kembali lagi bersatu. Kalau saja salah satu dari kedua sahabatnya adalah takdir bagi hidupnya, mereka akan bersatu di waktu yang paling tepat.

Pada akhirnya kita tahu takdir telah membawa Eysha, Kania, dan Abraham tetap menjadi seorang sahabat dalam jangka waktu yang tidak pernah dapat ditentukan. Karena tidak semua hal akan selalu berakhir bahagia sesuai dengan harapan kita, tetapi bahagia atau tidaknya kisah ini berakhir kembali pada sudut pandang masing-masing.

"Ini akhir yang bahagia buat aku!" Kania mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.

BANTU AKU KASIH VOTE KE SETIAP CHAPTER YAAA! THANK YOU SOOO MUCH!!❣💕💞💓💗💖💘💝

Expect A Happy Ending [completed🧚🏻‍♀️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang