CHAPTER 2

626 33 0
                                    

CHAPTER 2

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Eysha segera keluar kelas untuk menemui Calvin yang biasanya selalu menunggunya di depan kelas, tetapi entah kenapa hari ini laki-laki itu tidak terlihat. Eysha tampak mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Calvin dan menanyakan keberadaan kekasihnya itu.

"Sha, jadi makan soto?" tanya Abraham yang baru saja keluar dari dalam kelas bersama Kania di sebelahnya.

Eysha menoleh. "Hmm, gak jadi deh Bra. Kayaknya gue udah gak pengin," jawabnya.

Kania mengambil lengan Eysha untuk memeluknya. "Kenapa?? Lo gak lagi sakit kan, Sha?"

"Nyariin Calvin?" tanya Abraham yang sudah hapal.

Eysha mengangguk membenarkan. "Gue gak sakit kok, Kan. Kalian berdua duluan aja, gue mau cari Calvin. Mungkin dia udah tunggu gue di parkiran."

"Lo yakin?" tanya Abraham.

"Iya, duluan aja."

"Oke deh kalo gitu, Sha. Hati-hati yaa! Nanti kalo udah sampai rumah jangan lupa kabarin kita berdua lewat grup!" pesan Kania.

"Kalo Calvin gak ada, chat gue," peringat Abraham sebelum benar-benar meninggalkan Eysha yang masih sibuk dengan ponsel di genggamannya.

Eysha benar-benar bingung. Calvin tidak membalas pesannya sama sekali, bahkan tidak dibaca. Ia sudah mencarinya ke kelas, ke parkiran, juga kantin sekolah. Tetapi tetap saja, tidak menemukan jawaban apa-apa.

Eysha memutuskan untuk duduk sebentar di tepi lapangan sekolah, menunggu Calvin yang ia tebak mungkin sedang ada urusan. Tidak lama dari itu, seorang perempuan menghampirinya dengan raut wajah sedikit khawatir yang membuat Eysha bingung dan lekas berdiri.

"Bella? Kenapa?" tanya Eysha kepada salah satu teman sekelas Calvin itu.

Bella menyentuh pundak Eysha seraya mengatur deru napasnya karena berlari-lari tadi. "Sha! Lo masih pacaran bukan sama Calvin?" tanyanya susah payah.

"Iya, masih. Kenapa emangnya?" tanya Eysha bingung.

"Barusan gue denger dia nembak Cessa, anak kelas lo. Gue pikir kalian berdua udah putus, tapi pas gue inget-inget lagi tadi pagi lo masih dateng berdua," jelas Bella.

Eysha jelas terkejut. Ia terdiam seolah semua yang baru saja ia dengar terasa tidak jelas. Sebenarnya apa lagi yang ingin Calvin lakukan setelah apa yang telah terjadi kepadanya? Eysha menundukkan kepalanya, melihat tepat pada perutnya yang masih rata. How can you do this to me?

"Lo gak bercanda kan, Bel?" tanya Eysha memastikan.

Bella menggeleng kuat. "Di rooftop!" Bella menunjuk ke atas gedung sekolah. "Kata anak-anak, sekarang lagi rame di sana. Ayo kalo lo mau bareng, gue temenin."

Eysha mengikuti ajakan Bella, ia juga ingin mengetahui kebenarannya. Ia tidak bisa langsung berpikir yang tidak-tidak jika belum melihatnya secara langsung. Tanpa menunggu lebih lama, Eysha dan Bella menaiki anak tangga dengan cepat. Belum sampai ke rooftop saja sudah terdengar suara keramaian.

"Jadi gimana? Lo mau terima gue?"

"Lo beneran udah putus dari Eysha? Lo gak lagi bercandain gue, kan?"

"Denger, Ces. Gue udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Eysha. Jadi gimana, lo mau jadi pacar gue?"

"Gue—"

"Calvin!" panggil Eysha keras.

Calvin menoleh ke arah sumber suara, tepat di ambang pintu. "Sha?"

Eysha tertawa hambar. "Sejak kapan lo putus sama gue?" tanyanya dingin.

Expect A Happy Ending [completed🧚🏻‍♀️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang