Bagian 1: 7. Selangkah Lagi

65 10 0
                                    

"Jadi, orang-orang yang bakal dijadiin ketua tiap divisi udah dapet semua?" Chris melempar tanya setelah meneguk birnya. Pandangannya tetap mengarah ke ring Arena, fokus menonton dua pemuda yang sedang bergelut di atas sana.

BRAK!

Suara tubuh yang jatuh terbanting terdengar jelas di rungu. Sharga di sebelahnya memicingkan kedua mata, menanti siapakah yang akan memenangkan pergelutan kali ini. Sekilas anggukan ia beri. "Udah aman semua. Tinggal eksekusi kepengurusan yang baru aja."

Chris tersenyum puas, "Good, then. Dengan begitu, peresmian pimpinan dan kepengurusan yang baru bisa segera kita lakuin."

Sharga menyeringai, menatap salah satu dari dua pemuda di atas yang mengangkat sebelah tangannya, tanda menyerah. "Let's get it!"

Sharga bangkit dari duduknya. Leather jacket kebanggaan ZC dilepasnya. Sorak sorai anggota lainnya saat salah satu pemuda itu menyerah terdengar nyaring, dan bertambah keras ketika Sharga melangkah menuju ring.

"ARES, MAJU LO!" Si Simbolon berseru lantang. Ya, ia menantang salah satu kawan, membuat sorak sorai itu semakin tak terkendali.

Sementara itu, Ares di tempatnya meringis pelan. Ia menggeleng, namun turut bangkit dari duduknya sembari melepas jaket ZC-nya. "Becanda lo, Anjing."

Sharga tertawa puas, senang melihat kawannya "terpaksa" naik ke ring Arena untuk memenuhi tantangannya. Dua pemuda itu merayap naik ke atas ring, saling berhadapan, melempar "senyuman". Bedanya, yang satu senyuman jahil, yang satunya lagi senyuman miris.

"Seenggaknya kita masih punya 'Dokter' Ansel dan P3K," lirih Ares, membuat tawa Sharga makin kencang.

"Jangan gampang nyerah gitulah, gue gak akan ngasih ampun ke orang yang pesimis," balas Sharga, menatap Ares penuh arti. "Fight me, Calon Kadiv Selatan."

Ares tertawa keras, dalam hati tetap saja ia merenungi nasibnya; kenapa harus Sharga yang menantangnya? Tapi di sisi lain, ia merasa "terhormat" sebab Sharga tidak akan sembarangan memilih lawan bertarung di atas ring Arena.

"Maju lo, Anak Babi."

***

STORY OF SHARGA (CERITA DIPINDAHKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang