24. Arik

9 5 0
                                    

Ternyata inilah jawaban pada tayangan di mimpi Arik bersama Raja Cahaya. Beliau menunjukkan kisah Bu Tiara serta saudari-saudarinya pada zaman dahulu. Yang berarti usia Bu Tiara itu sudah menginjak ratusan tahun. Bukannya seperti nenek-nenek, muka guru biologinya itu tetap awet muda bagaikan permata yang baru diolah menjadi perhiasan.

"Lavender tertangkap dan kuyakini dia dibawa ke penjara kayangan," kata Tiara. "Aku mohon bantuanmu Blue, kita harus selamatkan saudari kita."

Wajah Blueberry tampak terkejut mendengar tuturan Bu Tiara. "Sekarang Ibu benar-benar sudah kelewatan."

Kulihat perkamen menulis, bila Arik yang baru mengetahui masalah Bu Tiara, serasa menonton film drama yang Mama suka nonton bersama Mbak Yanti. Arik yang nakal saja tidak dihukum sampai seperti itu oleh Papa dan Mama.

Lalu Blueberry dan Runyaiel–suaminya mengajak mereka ke dalam rumah. Nuansa minimalis dan asri menyambut Arik. Aroma buah beri-berian terhirup ke hidungnya. Jendela persegi menampilkan panorama berupa daratan bumi seolah memandang Google Earth di ponsel. Mereka duduk di sofa kayu yang dililit akar dan dedaunan hijau.

Arik merasa nyaman dan ingin tidur barang sekejap. Tapi dia teringat untuk menyelamatkan Kak Lavender dan Jenderal Awan. Kata Bu Tiara mereka berada di penjara kayangan. Padahal konfliknya dengan Succubus di daratan tadi belum usai. Namun, Bu Tiara memohon sangat padanya untuk membantu dia menyelamatkan mereka berdua. Arik berharap banyak pada Raja Dendra untuk menyelesaikan masalah tersebut di daratan.

"Jarak dari sini ke penjara kayangan amat jauh. Di sana juga pertahanan dari dalam dan luar sangat dijaga ketat," ucap Blueberry menatap Arik serta yang lain.

"Bagaimana bentuk penjaranya?" Akhirnya Pak Oza membuka suara ibarat baru sembuh dari sakit tenggorokan.

Runyaiel menjentikkan jarinya, meja tamu di hadapan mereka menampilkan sebuah hologram menyerupai layar tancap. Ternyata hologram itu membentuk peta yang tampak rumit mirip kode barcode.

"Aku pusing melihat petanya," gerutu Aland serasa menghadapi ujian matematika.

Runyaiel tertawa. Arik juga ikutan pusing tujuh keliling, jika dia memasuki penjara itu tanpa peta tersebut. Dia mengintip Azelia sangat fokus melihat peta seolah-olah meneliti benda kecil memakai mikroskop.

Telunjuk Runyaiel bergerak mengarah ke sisi depan penjara. "Di sini banyak sekali penjaganya. Bila ada yang mencurigakan para penjaga tidak segan-segan membunuh di tempat."

Pak Oza mengangguk-angguk seolah paham materi pelajaran dari guru. "Lalu di mana lokasi para tawanan?"

"Di sini," Runyaiel menunjuk sudut peta penjara.

"Dari mana Kak Runyaiel tahu?" Azelia berceletuk keheranan.

Blueberry semringah dan merangkul lengan suaminya. "Karena dia mantan ketua penjaga penjara kayangan."

Giliran Arik yang keheranan."Mantan ketua?"

"Iya, sebelum Ratu Bidadari melengserkan jabatannya karena membantu Lavender kabur ke bumi."

Tentu saja Bu Tiara dan yang lain terkejut. Mata Arik melirik mulut Bu Tiara terbuka. "Aku baru tahu jika Lavender kabur ada campur tangan kalian."

Blueberry menghela napas seraya geleng-geleng kepala. "Dia memang tidak suka perjodohan dari Ibu, Kak Daun."

Telinga Arik terasa ganjil mendengar panggilan asli Bu Tiara. Kendatipun rambut hijaunya memang sewarna daun, wajah guru biologi Arik ini benar-benar mirip mutiara bak perhiasan mahal.

Arik melirik Pak Oza membetulkan posisi kacamatanya. "Kalau kamu adalah mantan ketua penjaga penjara. Bagaimana bentuk pipa air di sana?" Pertanyaan Pak Oza menimbulkan imajinasi di pikiran Arik, persis saat dia menonton film aksi di televisi bersama Papa.

Arik berpikir jika mereka akan menggunakan pipa air sebagai jalan keluar permasalahan ini. Raut wajah Runyaiel ibarat mengetahui juga rencana Pak Oza. Dia pun merubah layar hologram menjadi pipa di bawah penjara kayangan.

"Kalau melewati tempat itu sepertinya bisa," jawab Runyaiel.

Pak Oza tersenyum layaknya memberikan prestasi pada suami Blueberry.

Bu Tiara menatap mereka berdua. "Kalau begitu kita ke sana sekarang juga."

Runyaiel menggeleng cepat. "Tidak bisa. Sekarang ada jadwal pemeriksaan di sana. Kita tunggu sampai malam saat penjagaan di area pipa air sedikit lenggang."

Aku terus membaca perkamen yang menuliskan kata-kata, jika Arik menatap ekspresi Bu Tiara, seumpama mau bergegas menyelamatkan mereka dari bom yang akan meledak. Padahal mereka tidak tahu pasti kondisi Jenderal Awan dan Kak Lavender.

Lalu Blueberry berdiri dan mengajak Bu Tiara ke dapur. Berenam di ruang tamu yang dihiasi tanaman serba berwarna biru, Pak Oza langsung membahas berapa personil penjaga di malam hari. Aland dan Takeda menyimak fokus. Arik tidak menyangka selain menjadi Raja Cahaya yang mengalahkan Hayvon, dia juga akan membobol penjara kayangan. Hidupnya ini serasa di dunia permainan saja.

A Song of Sky and Darkness ( SERI 1 ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang