- première rencontre (pertemuan pertama)-

959 27 1
                                    

**

Perasaan kecewa dan sakit menghujam hati Alex, emosi yang meledak-ledak juga menyertai pemikirannya yang masih labil. Alex bergegas menyeka air matanya, dan bersiap untuk pergi ke tempat dimana ia bisa menjadi dirinya sendiri. dengan pemikirannya yang rumit, ia berangkat ke kasino terbesar di kota.

Kali ini ia berangkat dengan mobil yang ia menangkan dari perjudian kemarin, agar ayahnya tidak dapat melacaknya. Semua hasil perjudian itu ia simpan di rumah mendiang neneknya, dan tempat dimana ibunya dibesarkan. Rumah yang berjarak tidak jauh dari rumah utama, namun sudah terbengkalai tanpa dibersihkan atau diamankan.

"Andaikan ada ibu, rumah ini akan hangat dengan pelukan dan senyumannya" ucapnya sedih,

Terkadang, hatinya merasa tidak kuat ketika ia harus mengingat ibunya. Seorang wanita yang ia kenal singkat, namun berbekas cukup dalam di hatinya. Wanita yang dulunya dicintai ayahnya, dan selalu memasakkan makanan-makanan enak untuk Alex dan ayahnya. Sekarang, kebahagiaan itu lenyap bersamaan dengan hilangnya sosok ibu di hidupnya.

Ia meninggalkan kesedihannya, dan menancapkan gas mobilnya melaju menuju kasino terbesar dan temewah di kota itu. kali ini ia tidak sendirian, ia ditemani salah satu temannya yang juga penjudi.

"Malam ini, seberapa banyak yang akan kita rampok!" ungkap Dew, teman judinya.

" Entahlah, aku hanya ingin main saja.. aku juga ingin bersenang-senang"

Mereka berdua masuk ke dalam gedung besar yang dipenuhi dengan music dan alcohol itu. di aula utama hanya dipenuhi dengan orang-orang yang sibuk berpesta, Alex berjalan naik ke lantai tiga, dimana ruang perjudian kelas atas diselenggarakan.

Dengan menggenggam sebotol alcohol dan menenggaknya, Alex mulai bermain dengan menaruhkan harta yang ia miliki. Sejauh ini, semua permainan berhasil ia menangkan meskipun ia tengah setengah mabuk. Hingga seseorang datang dan melemparkan tantangan di depan wajah Alex.

"Kau sangat hebat, bagaimana kalau kita bermain bersama.. siapa yang menang, dapat mendapatkan semua harta kekayaan lawannya."

"Kau yakin?" Tanya Alex seakan merendahkan,

"Apa kau takut? Aku berani memberikan semua hartaku, bagaimana?"

"Siapa takut!!" sahut Alex dengan percaya diri,

Permainan dimulai, Butler telah melempar dadu dan taruhan telah di keluarkan. Beberapa ronde kemudian, lelaki misterius dengan topeng itu berhasil mengambil semua harta yang dibawa oleh Alex malam itu. Dengan hasutan Dew dan efek alcohol, Alex menantang kembali orang tersebut tanpa berfikir jernih.

"Apa yang mau kau taruhkan?" tantang orang tersebut,

" semua harta keluargaku, rumah, perusahaan, dan semuanya.. bagaimana?"

"Karena kita tidak saling kenal, bagaimana kalau kau menandatangani surat itu, sebagai pengikat agar kau tidak membohongiku.. "

"Tidak masalah, aku adalah orang yang tidak akan berbohong soal judi" ungkap yakin Alex,

Setelah menandatangani surat itu, alex kembali melempar dadu dan disusul dengan permainan lainnya. sayangnya permainan kembali dimenangkan oleh orang misterius itu. Alex tertegun, tidak terima dengan kekalahannya. Ini merupakan kekalahan terbesarnya setelah bertahun-tahun. Dengan langkah sempoyongan ia mencoba menyerang orang bertopeng itu, namun karena alcohol yang ia minum, ia akhirnya tumbang.

**

Keesokan paginya,

Tubuh alex masih tertidur di kamarnya, masih dengan baju yang sama seperti semalam. Perlahan-lahan, matanya terbuka dengan tubuh yang masih kesakitan. Ia merasakan mual yang hebat, dan bergegas lari ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, ia kembali duduk di atas ranjangnya. Ia menunduk dengan tangan menopang kepalanya yang terasa pusing.

You are my doll || GeminiFourth ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang