Suara berisik gemerincing koine mas berhamburan, para perempuan dengan berlian di tubuhnya mulai memamerkan kekayaan dan kekuasaannya. Tidak ada satu matapun yang tidak tersilaukan dengan wajah tampan pemuda yang dikenal dengan tangan emasnya, Alex. Dengan jas mewah berwarna merah maroon dengan beberapa aksesoris emas dan mutiara di tubuhnya. Alex, pemuda yang menjadi jagoan perjudian kelas atas akhirnya turun dari tangga dengan karismanya. Dia berjalan mendekati para ketua geng mafia, pengusaha bahkan politisi yang berkumpul dengan kesombongan mereka dihadapan permainan yang memanipulasi pandangan mereka.
"Apakah anda sudah siap tuan-tuan..." sapa Butler memulai permainan di atas meja panjang berwarna hijau,
"silahkan siapkan Bet kalian, saya akan mulai... " katanya kembali,
Alex yang berdiri diantara dua orang penting yang dipenuhi dengan kerakusan akan kemenangan. Pemuda itu melirik ke sisi kanannya, seorang pria separuh baya dengan jas hitam sutra yang terlihat selaras dengan wajah angkuhnya, dia adalah seorang politisi yang memiliiki citra baik di kalangan masyarakat. Sementara di sisi kirinya, seorang aktris yang terkenal akan kecerdasannya dan attitudenya yang disebut seperti malaikat. Sementara di ujung kanannya, berdiri seorang Jaksa kaya yang kerap menjadi langganan koruptor.
"tuan alex, berapa yang akan anda taruhkan?"
Alex tidak menjawab dan hanya melempar beberapa koin plastic ke depannya, sebagai taruhan. Setelah melihat itu, si jaksa tertawa karena merasa pemuda itu takut dengannya. Dengan kelengahannya, dia melakukan All in.
Senyuman kecil mengembang dari sudut bibir Alex, seakan ada seekor tikus yang terjebak di dalam perangkapnya. Sementara kedua orang lainnya, juga melakukan hal serupa, meskipun beberapa masih ragu.
Butler hanya tersenyum melihat suasana yang terlihat seru di depannya. Seakan ia sudah menyadari pemuda didepannya sedang bermain nakal dengan orang-orang dungu di sekitarnya.
Kartu pertama muncul, lalu kartu kedua. Kedua kartu yang muncul itu membua keempat orang tersebut memancarkan raut wajah berbeda-beda. Alex hanya tersenyum tipis, sementara si Jaksa terlihat kegirangan. Aktris dan politisi hanya mencoba untuk tenang, meskipun dari suara nafasnya memperlihatkan tekanan.
"Double or nothing!!" tawar butler,
Jaksa dengan kepercayaan dirinya langsung mengeluarkan semua uang dan harta yang ia bawa, seakan ia yakin kemenangan ada di tangannya.
"Hei Alex, perlihatkan kemampuanmu.. " tantang Jaksa.
Alex hanya terdiam dengan raut wajah yang sulit ditebak. Tertantang, Politis yang selalu mengangkat kepalanya dengan angkuh mengeluarkan satu kunci mobil mewah keluaran terbaru yang diincar oleh Alex. Dilain sisi, si aktris berfikir cukup lama, lalu mengeluarkan celana dalamnya dan melemparnya sebagai taruhan.
"Aku akan tidur dengan siapapun yang bisa menang dariku.. " tawarnya, seakan ia tengah menjual dirinya,
"kau benar-benar berbeda dengan apa yang kulihat di TV, bibi" ejek Alex,
"Diam kau bocah!!" bentaknya,
Alex mengeluarkan kunci mobilnya, dan menaruhnya sebagai taruhan.
Permainan kembali dimulai, hingga kartu terakhir muncul dari tangan Butler. Semua wajah pucat pasih, tatapan mereka seakan tidak percaya. Sementara Alex dengan tenangnya, mengeluarkan kartunya yang sempurna sesuai dengan kartu yang dikeluarkan oleh Butler.
"Pigeon!!" teriak Politisi dengan amarahnya kepada Alex yang tidak peduli sama sekali,
Dia mengambil semua taruhan di meja, bahkan ketika Jaksa itu menodongkan pistol ke kepalanya, alex sama sekali tidak bergeming dan tetap mengambil semua taruhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my doll || GeminiFourth ||
Fiksi PenggemarBagaimana jika seorang pecandu judi bertemu dengan seorang pewaris yang sadis, putra konglomerat dan mafia terkenal? Alex, pemuda berumur 20 tahun . Lahir di keluarga yang kaya membuatnya salah pergaulan dan menjadi seorang penjudi ulung. sayangnya...