Bagaimana jika seorang pecandu judi bertemu dengan seorang pewaris yang sadis, putra konglomerat dan mafia terkenal?
Alex, pemuda berumur 20 tahun . Lahir di keluarga yang kaya membuatnya salah pergaulan dan menjadi seorang penjudi ulung. sayangnya...
Tangan kekar Arsen mencoba meraih pergelangan tangan Alex yang masih menyimpan bekas luka, sementara wajah Alex masih menunduk dan tenggelam dalam tangisan.
"Kamu sudah janji tidak melukaiku?" rengek Alex,
"Aku terpaksa"
Alex masih terdiam, dengan tatapan nanar penuh duka
"Aku akan mengobatinya, lain kali jangan keluar seenaknya.. " tegas Arsen dengan raut muka yang datar
"Aku keluar, demi dirimu.. tapi aku malah menemukanmu dengan.. " suara Alex terhenti, ia takut ketika pandangan Arsen berubah tajam menatap ke arah Alex
"Diam, kau lupa siapa dirimu.. "
"yah.. aku hanya..hanya bonekamu.. boneka yang menemani tidurmu dan selalu membuka kedua kakiku saat kau mau.. " Alex menangis, namun ia mencoba menahan suaranya agar tidak terlalu bergetar
"Bisakah kau tidak mendramatisirnya.. " ucap Arsen semakin dingin,
Alex hanya dapat menangis dan membuang wajahnya menatap bulan yang terlihat di jendela kamar.
"Arsen, apa arti kehadiranku untukmu..?" tanya pelan alex, namun tidak ada jawaban dari Arsen yang masih sibuk mengobati luka-luka Alex,
sampai akhir, Arsen hanya diam seakan tidak mendengar pertanyaan singkat Alex. setelah selesai mengobati, Arsen berdiri dan hendak keluar dari kamar itu. nafas alex berat, hembusan nafasnya terdengar berat.
"Lepaskan aku, Arsen.. aku berjanji akan membayar kembali uangmu.. tapi lepaskan aku, agar aku bisa mengobati hatiku yang salah menafsirkan hubungan ini" pinta Alex,
lagi-lagi, Arsen hanya diam seribu bahasa. dia terdiam sejenak tanpa menoleh ke arah alex. lalu dia kembali berjalan keluar tanpa meninggalkan kejelasan apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*to My Lion*
Terima kasih karena sempat memberi waktu untukku merasakan perhatian dan cinta sesaat darimu. Hari ini, aku ingin menjadikan sebagai hari pertama kita bertemu dan hari terakhir kita bersama.
Entah bagaimana perasaan ini tumbuh bersama dengan rasa sakit yang kau berikan. Tapi.......
