Garis Tipis

353 20 0
                                    

Setelah semua kelas hari Jumatnya selesai, Sana bertemu dengan Tzuyu yang akan mengantarnya ke bandara. Dia akan menghabiskan akhir pekan di rumah orangtuanya di Osaka dan mudah-mudahan, dia bisa sedikit menjernihkan pikirannya.

Seminggu terakhir ini benar-benar seperti neraka baginya. Dan hanya ada satu orang yang harus disalahkan; Kim Dahyun. Sana benar-benar harus keluar dari Seoul akhir pekan ini. Jika tidak, dia akan meledak, atau bahkan lebih buruk lagi, dia akan bertemu dengan Dahyun lagi.

"Sampai jumpa hari Senin, by." Tzuyu menurunkannya dan memeluknya erat-erat,

"Kau juga bisa datang, kau tahu. Ibuku akan senang sekali jika kamu bisa ikut bersama kami di akhir pekan."

"Tidak, sayang. Aku akan menikmati waktu liburku dari menjadi pengawalmu."

"Hah! Dasar." Mereka berpelukan sekali lagi dan saling mengucapkan selamat tinggal.

[Minatozaki Sana di Bandara]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Minatozaki Sana di Bandara]

Sana naik ke dalam pesawat setelah checkin dan duduk di kursi dekat jendela. Ia sedang menunggu pesawat berangkat ketika seorang pria datang dan duduk di sebelahnya. Gadis Jepang itu mengabaikannya dan terus menatap ke luar jendela.

"Hei, cantik. Mau ke mana?" Pria itu mencoba berbasa-basi dengannya.

"Bukan urusanmu. Tapi kalau kau menggangguku lagi, aku akan meninju wajahmu." Sana menjawab dengan ketus dan melemparkan tatapan dingin kepadanya.

Biasanya dia adalah orang yang ramah, tapi saat ini dia hanya ingin ditinggal sendirian. Pria itu sepertinya mengerti pesan tersebut karena dia segera bangkit dan pergi ke tempat duduk semula.

Orang berikutnya yang duduk di sebelah Sana adalah seorang wanita tua dan ia langsung tertidur ketika pesawat mulai take off.

Setelah hampir dua jam duduk dalam keheningan dan mencoba menjernihkan pikirannya, Sana tiba dan mendapati ayahnya sudah menunggu untuk menjemputnya.

Setelah hampir dua jam duduk dalam keheningan dan mencoba menjernihkan pikirannya, Sana tiba dan mendapati ayahnya sudah menunggu untuk menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Minatozaki Suho]

"Gadis kecilku." Tn. Suho menyambut putrinya dengan sebuah pelukan.

CASTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang