Dosen Kesenian Baru

3K 37 0
                                    

"Chou! Kau terlambat!" Minatozaki Sana mengeluh kepada pria berambut hitam yang baru saja memarkir sepeda motor di depan gedung apartemennya di Hannam The Hill.

"Chou! Kau terlambat!" Minatozaki Sana mengeluh kepada pria berambut hitam yang baru saja memarkir sepeda motor di depan gedung apartemennya di Hannam The Hill

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Chou Tzuyu ]

"Aku tidak pernah terlambat, kau yang selalu bersiap lebih awal." Begitu jawaban dari pria itu. Namanya Chou Tzuyu dan dia adalah sahabat Sana. Mereka berdua hanya tinggal beberapa blok dari apartemen satu sama lain.

Tzuyu dan Sana telah berteman sejak kecil dan mereka berdua sangat dekat sehingga orang-orang sering mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Tzuyu bersiul saat dia melihat penampilannya hari itu.

"Gadis nakal! Kau terlihat sangat cantik, seperti biasa."

"Kata-kata gombalmu tidak akan menyelamatkanmu hari ini, Tzuyu." Sana menimpali dengan senyum licik.

"Aku ingin tahu apa yang salah. Kau tidak pernah punya pacar sungguhan." Tzuyu menyeringai.

"Tzu, aku lapar! Dan kau tahu aku kesal saat aku lapar! Diam karena kita harus sarapan dulu" Sana memelototinya.

"Jangan khawatir, sayang. Aku membawakan makanan kesukaanmu." Tzuyu menyerahkan sebuah kantong kecil berisi panekuk blueberry kesukaannya dengan tambahan topping banana kesukaan Tzuyu. Wajah Sana langsung berbinar-binar.

[ Blueberry Pancakes with Banana Topping ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Blueberry Pancakes with Banana Topping ]

"Terima kasih! Ayo kita pergi sekarang, atau Miss Momo akan membunuh kita karena terlambat." Sana memeluknya, mencium pipinya sebagai tanda terima kasih sebelum naik ke sepeda motor bersamanya.

Tzuyu hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepala, dan melakukan apa yang dikatakannya. Dia melajukan motor dengan cepat dan berhasil tiba di kampus dalam waktu singkat.

Ia segera memarkir sepeda motornya di tempat biasa dan mengikuti Sana yang sudah berlari menuju kelas seni.

Mereka segera tiba di kelas yang sudah penuh dengan mahasiswa. Seorang pria berambut hitam tinggi menoleh ke arah mereka dan Sana langsung merasakan mata yang tajam dari pria itu membakarnya hingga ke bagian inti.

CASTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang