Chapter 18

664 47 16
                                    

Happy Reading



Masih hari yang sama

Kini Yoongi dan Jimin telah sampai pada hotel tempat penginapan mereka. Yoongi mendudukkan Jimin di kasur mereka dan mengambil P3K untuk mengobati kaki Jimin yang terluka.

Jimin meringis saat Yoongi tak sengaja menekan lukanya "sss... Pelan-pelan Hyung"

Dengan hati-hati Yoongi mulai mengobati kaki Jimin. Jujur saja ini kali pertama Yoongi mengobati seseorang. Saat hendak memerban kaki Jimin, seketika gerakannya terhenti saat nada dering teleponnya berbunyi dan melihat siapa yang menelponnya.

"Suran" guman Yoongi. Dan masih bisa di dengar Jimin

Tapi tak lama Suran mengirimkan pesan, bahwa ia menunggu Yoongi di bawah

"Pergilah Hyung. Dia sudah menunggumu" ucap Jimin menunduk dan menahan airmata agar tidak jatuh

"Siapa yang kau maksud"

"Yeoja yang mencium Hyung tadi. Aku sempat membaca pesannya tadi"

"Pergilah Hyung, dia sudah menunggumu. Tidak usah khawatirkan aku. Aku baik-baik saja, hanya sedikit sakit" ucap Jimin dengan senyum yang di paksakan

"Baiklah. Aku pergi" pamit Yoongi

Jimin hanya mengangguk. setelah Yoongi pergi Jimin mulai menitikkan air matanya yang sedari tadi ia tahan.

"Mengapa rasanya sakit sekali" racu Jimin memegang dadanya. Jimin pun membaringkannya tubuhnya di kasur dan menutup matanya. Dia berharap dengan tidur membuat ia melupakan kejadian tadi.

Sedangkan Yoongi kini sedang berada di lobby hotel untuk menemui Suran.

"Ada apa?" Tanya Yoongi pada Suran

"Aku merindukanmu Yong" bukanya menjawab pertanyaan Yoongi, Suran malah mengutarakan rasa rindunya "aku merindukan saat dimana kita masih bersama. Ini mungkin salahku, karena membuat keputusan mendadak tanpa memikirkanmu. Tapi sekarang aku sadar sekarang tujuanku itu kamu" ucap Suran dengan pandangan sayunya

"Aku Senang bisa bertemu denganmu lagi, Suran. Tapi maaf aku harus permisi karena Jimin membutuhkanku" ucap Yoongi, lalu pergi dari situ.

Dan itu membuat kekesalannya pada Jimin semakin besar "Jimin. Jimin, Jimin dan Jimin. Apa bagusnya sih dia, sampai-sampai Yoongi mengabaikan aku" kesal Suran

"Tunggu saja, aku akan merebut Yoongi darimu" tukas Suran bibirnya menyeringai kecil.

Ceklek!!

Suara pintu terbuka.

"Sudah tidur rupanya" monolog yoongi

Yoongi mendekat. Lalu berjongkok di samping kasur tempat Jimin tidur "maafkan aku" lirih Yoongi dan mengusap lembut Surai Jimin "pasti sangat sakit. Sampai membuatmu menangis begini" kini usapannya berpindah pada mata bengkak Jimin, dan menyelesaikan pekerjaannya membalut luka Jimin yang sempat tertunda tadi.

Setelah selesai Yoongi mengganti pakaiannya menjadi baju tidur dan berbaring di samping Jimin, saat hendak menutup mata Yoongi mendengar suara racuan Jimin.

"Eomma, appa aku merindukan kalian" racu Jimin dalam tidurnya

"Jimin, hey bangun" ucap Yoongi menepuk-nepuk pipi Jimin agar Jimin terbangun, tapi bukanya terbangun Jimin semakin meracu

"Eomma, appa aku merindukan kalian" melihat Jimin yang terus meracu membuat Yoongi khawatir, dan Tampa pikir panjang Yoongi memeluk Jimin dan mengagumkan kata-kata penenang, yang membuat Jimin sedikit tenang dan mulai berhenti meracu.

"Kau pasti merindukan orang tuamu" monolog Yoongi dengan posisi masih memeluk Jimin dan menatap wajah damai Jimin saat tidur

"Kau terlihat manis saat tertidur. Dan kau seperti bebek jika bangun" ucap Yoongi. Lalu menutup matanya karena kantuk mulai menyerangnya.

----

Kini Yoongi dan Jimin sudah berada di Mansion Min, mereka kaget saat melihat Jimin kembali dengan kaki yang di perban.

"Ya ampun, Tuan. Anda kenapa" panik Seulgi melihat Jimin yang berjalan di gandeng Yoongi

"Aku tidak apa-apa Noona" jawab Jimin dengan senyum manisnya

"Lepas. aku bisa sendiri" ketus Jimin saat Yoongi hendak membantunya

"Kemari Lah. Biar ku bantu" lembut Yoongi

"Tidak perlu. Noona apa kalian bisa membantuku?"

"Tentu Tuan. Kajja" saat hendak membantu Jimin. Dengan cepat Yoongi mengendong Jimin ala bridal style

"Tidak perlu. Biar aku saja. Kalian pergilah"

"Baik Tuan"

"Yakk! Hyung turunkan aku" ucap Jimin memberontak dalam gendongan Yoongi

"Diam! Atau ku jatuhkan kau" seketika membuat Jimin terdiam

"Hyung, mengapa kau tak menikah dengan Suran Noona dan malah menikah dengan ku" tanya Jimin yang masih berada di gendongan Yoongi

"Karena aku tidak ingin orang yang aku cintai berada pada tempat seperti ini. Tapi kau, harus berada di sampingku sampai akhir hidupmu. Karena aku membutuhkanmu" Jimin tertegun mendengar perkataan terakhir Yoongi. Apa berarti Yoongi mulai menerima dirinya.


Tbc

Maaf yaa kalau pendek, lagi nggak ada ide soalnya jadi gitu

Oh iyaa, minta pendapat kalian dong tentang cerita aku, biar tambah semangat Thor nulisnya

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa

See you di cerita selanjutnya














Park Jimin (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang