Chapter 24

761 56 11
                                    




WARNING⚠️🔞

AREA NINU NINU


AND


Happy Reading






"Aku menginginkanmu~" Jimin merinding saat mendengar suara serak Yoongi.

Jimin menatap mata Yoongi yang sudah dipenuhi kabut nafsu, lengannya ia kalungkan di leher Yoongi dan menggerakkan tangannya dengan sensual yang mampu membuat Yoongi ingin segera menggagahi istrinya ini

Dengan hasrat yang sudah tak bisa di bendung lagi membuat Jimin menganggukkan kepalanya "lakukanlah Hyung. Aku milikmu"

Setelah mendapatkan jawaban. Yoongi langsung menyambar bibir ranum Jimin dan langsung dibalas si empu, tak ada lagi kelembutan di ciuman mereka karena nafsu sudah memenuhi pikiran mereka

"Angghh ahh" desah Jimin saat ciuman Yoongi semakin brutal

Yoongi menghisap abis bibir atas dan bawah Jimin lalu menggigit pelan bibir itu saat Jimin tak membuka bibirnya ketika lidahnya ingin menyapa kedalam mulutnya

Setelah puas dengan bibir ranum itu, ciuman Yoongi mulai turun ke leher putih mulus Jimin. Yoongi mulai Mengecup, Menjilat, menghisap dan menggigit leher itu dan membuat Jimin semakin mendongak ke atas untuk memberikan Yoongi akses untuk terus membuat tanda di lehernya.

Selesai membuat tanda di leher putih Jimin. Yoongi bangkit dan membuka pakaiannya serta Jimin, membuat Jimin seketika malu.

Dengan perlahan Yoongi menghisap nipel pink menggoda Jimin secara bergantian hingga paha dalam Jimin tak lupa memberi tanda di tubuh mulus itu.

"Ahhh ngghh hyunghhh"

"Suka hm?"

Jimin mengangguk. Kepalanya pening karena kenikmatan yang Yoongi berikan.

"AHH nghhh ahh mmm" Jimin memekik saat Yoongi melahap habis penis mungilnya

"Ahhh Hyunghh ngghhh ahhh"

"Sstt... Jangan keras-keras nanti eomma dan Appa dengar" goda Yoongi dan sengaja menambah kecepatan saat mengoral penis Jimin

Jimin kacau. Yoongi senang

"Ahh Hyunghh cumhh cumhh mhhh cumhhh"

"Anghhh AHHH"

Jimin mendesah kuat saat putih menjemputnya. Cairannya keluar begitu deras sampai mengenai dagunya.

Tanpa menunggu habis pelepasan Jimin, kini Yoongi sudah memasukan penisnya kedalam lubang berkedut Jimin

Yoongi menggeram SHIT! Lubang Jimin menjepit miliknya

"Ahhh ahh ahh pelanhh nghh pelhhhh anhhh ahhh nghhh"

"Sss i like you hole Minhh"

"Ngghhh ahh ahhh ahhh mmmm ahhh ngghhh ahhh ahhh hhh ahhh ahhh ahhh nghhh mmm"

Desah Jimin tak putus karena Yoongi menggenjot lubangnya tampa henti dan membuat dirinya ingin segera keluar

"Ahhh hyunghhh ahhh ahhh ahhh ssshhhh"

"Ahhh nghhh ahhh i want cummhh hyunghhh

"Anghhh AHHH"

Jimin keluar untuk yang kedua kalinya, Yoongi mengurangi kecepatan genjotannya saat Jimin menetralkan napasnya.

Serasa napas Jimin sudah netral, tanpa melepaskan penyatuan mereka Yoongi membalikkan badan Jimin menjadi menungging.

Dan mulai menggenjot lubang itu lagi, kali ini lebih brutal dari yang tadi. Dan membuat Jimin mendesah tanpa henti

"Ahhh! Ahhh ahhh ahhh nghhh ahhh ahhh ahhh hhhh ahhh ahhh mmmm ahhhh ahhh hhhh nghhhh ssshhhhh ahhh ahhh ahhhh"

"Ahhh ahhhh ahhh ahhh ahhh ahhh terhhh laluhhh shhh dalhhh amhhh hyunghhh ahhh nghhh ahhhh ahhhh ahhh ahhhh ahhh"

"Fuck! Fuck! Sss yeaahh, ohhh Minhh i really like you hole ssshh"

"Ahhh ahhh fuckhhh hyunghhh ahhh ahhhh ahhh ahhhhh ssshhhh ahhh nghhh ahhhh ahhhh ahhhh"

Yoongi semakin semangat mendengar desahan kenikmatan Jimin dan ia semakin gencar menumbuk dan mencari titik terdalam Jimin

Dan Jimin semakin mendesah tanpa takut di dengar orang tuanya, yang hanya ada di kepalanya hanyalah kenikmatan, kenikmatan dan kenikmatan

"Ugghhh ughhh ughhh ahhh ahhh ahhh mhhh ahhh ahhh ahhhh hhhh ahhh hhh ahhh ughh ahh hyunhhh nghhh"

"Sss Minhhh kau sungguhhh nikmathhh sshh"

"Ugghh ughh ahhh ahhh hyunghhh cumhh cumhh ahhh hhh ahhh"

Ucap Jimin dengan desahan patah-patah, Yoongi pun merasa dirinya hampir keluar segera mempercepat genjotnya

"UGGHH UGGHHH YAAHHH AHH AHHHHH"

"AHHKK ahh ahh"

Mereka sampai dengan tubuh Jimin yang langsung ambruk, karena merasa tubuhnya mati rasa. dengan cairan Yoongi yang mengalir keluar karena lubang Jimin tak mampu menampung sperma Yoongi yang terlalu banyak

Yoongi membalikkan tubuh Jimin menjadi telentang, menyelimuti tubuh polos mereka lalu mendekat dan mencium lama kening itu.

"Terima kasih Jimin"

Jimin tersenyum dan gelap mulai menguasai mereka.

Lain Yoonmin lain pula Eomma dan Appa Park. Jika kini Yoonmin sudah tidur karena kelelahan beda lagi dengan mereka, kini mereka sedang tersenyum seperti orang gila karena Putra dan menantu kesayangan mereka sedang melakukan proses membuat cucu untuk mereka.

Yap benar sekali, mereka mendengar desahan Jimin. Bagaimana tidak desahan Jimin sangat besar mengingat lagi kamar Jimin tidak kedap suara, untung Jihoon lagi menginap di rumah temannya kalau tidak, mungkin telinga Jihoon sudah tidak suci lagi.

"Putraku sudah tidak perjaka lagi" ucap Appa Park dengan wajah yang sengaja di buat-buat sedih

"Tak apa! yang penting aku segera punya cucu" girang Eomma Park

Dan mereka pun menyusul Yoonmin ke alam mimpi dengan hati yang bahagia karena akan mendapatkan cucu. khekeke

Tbc~

Yeaay aku kembali dengan adegan colok mencolok

Di adegan ini Jimin terlalu banyak mendesah😭😭

Thor nggak kuat nulisnya

Dan readers dapat salam hangat dari YOONMIN

katanya jangan lupa vote, kalau bisa komen juga

And see you
















Park Jimin (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang