D-DAY 1

560 50 4
                                    

IU menyingkap tirai kaca ruang tamu dan mengintip keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IU menyingkap tirai kaca ruang tamu dan mengintip keluar. Ternyata seorang kurir sedang berdiri, mencoba membuka pagar kayu halaman rumahnya yang tidak terkunci. Buru-buru ia keluar dan menghampirinya.


Tangan tegas kurir itu menyodorkan sebuah kotak kecil yang terbungkus kertas berwarna coklat. Dalam sepersekian detik, ada sesuatu yang menahan IU menerimanya. Ia mengenali tulisan tangan yang tertera di sana. Tulisan tangan Yoongi. Ia yakin itu! Dan IU membutuhkan waktu agak lama untuk terus terpaku sampai sang kurir memaksanya segera membubuhkan paraf di surat tanda terima.

Ibunya yang sudah menjelang 50 tahun muncul di beranda, tepat saat kurir itu berlalu. "Paket dari siapa Yu?"

IU tak segera menjawab. Lututnya bergetar, cepat-cepat ia menyandarkan punggung ke pagar agar tidak jatuh. Tangannya sedikit lemas memegang paket itu. "Dari Ungie." Jawab IU lirih.

Ibunya menatap haru. "Anak itu belum menyerah juga. Dia masih ingat hari ulang tahun kamu. Buka kadonya di dalam, Yu."

Ia menggeleng lemah. "Enggak, Mom." Ujarnya setelah berhasil menguasai diri. "Sebaiknya aku segera berangkat saja. Sudah jam 09.00."

Dalam 10 menit, IU sudah mengemudikan mobilnya. Melintasi jalanan Seoul yang padat. Beberapa kali ia melirik ke bangku kiri. Berarti sudah 5 bulan berlalu sejak ia berusaha menghindari Yoongi, pikirnya. Dan hampir sebulan setelah lelaki itu berdiri di pintu rumah, memohon untuk bertemu. Kemudian tidak ada kabar lagi sampai paket tersebut datang di hari ulang tahunnya yang ke-25.

Ponsel di dalam tasnya berdering. "Halo, Tae.. aku lagi ke sana." Lalu ia putuskan hubungan telepon tanpa memberi kesempatan teman kantornya itu berbicara. Beberapa detik, ponselnya berdering lagi. Masih atas nama Taehyung. Segera ia menghentikan laju mobil di tepi jalan.

"IU?" Terdengar suara Taehyung di ponsel.

"Ya."

"Aku cuma mau bilang selamat ulang tahun. Welcome to the club!"

"Thanks Tae, maaf, tadi aku lagi nyetir."

"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Tae dengan nada cemas. "Suara kamu terdengar parau."

"Aku... Flu," bohongnya.

"Kalau begitu kamu nggak usah masuk hari ini. Istirahat saja di rumah. Biar aku yang bilang ke Mr. Kim kalau kamu lagi sakit."

IU menimbang-nimbang, pikirannya memang sedang tidak menentu saat ini. "Tapi bagaimana dengan presentasi nanti siang? Aku sampai telat pergi gara-gara menyiapkan bahan-bahannya."

"Biar aku sama Jimin yang handle, lagian... Aku nggak mau ketularan," ujar teman kantornya itu diiringi tawa kecil. "Bye.."

Meski pembicaraan telah selesai, IU tidak segera melanjutkan kembali mobilnya. Ia pun belum memutuskan untuk pulang ke rumah atau tidak. Di liriknya lagi paket itu.. agak lama, baru ia mengalihkan pandangannya ke arah depan.. Ia memutuskan untuk mengembalikannya saja.

D-DAY [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang