D-DAY [Completed] ✓

D-DAY 19

Busan

LUKISAN seorang perempuan berseragam sekolah itu telah berpindah tempat sejauh ratusan kilometer. Hati IU bergetar saat melihatnya terpampang di dinding ruang kerja Yoongi di Busan Expo. Resepsionis yang bernama Jenny menemaninya masuk ke sana.

"Ruang kerja Bapak selalu terbuka untuk siapa saja," katanya tadi. Mendengar itu, IU memilih untuk melihat lihat ruang kerja Yoongi sebelum kembali ke hotel.

Setelah beberapa saat terdiam, IU bertanya, "mbak tahu nama saya dari Tuan Min?"

"Iya, dan hampir semua yang pernah masuk kemari. Soalnya, kami semua suka dengan lukisan ini. Mulanya, Bapak sering mengelak kalau ditanya siapa perempuan cantik itu. Lama-lama, baru Bapak memberi tahu."

Pantas saja saat ia dan Jenny berjalan kemari, beberapa karyawan kantor memandangnya aneh seakan berusaha menebak apa yang sedang mereka lihat. Mungkin mereka sama dengan Jenny, merasa familier, pikirnya.

IU masih ingat bagaimana ia pernah meminta lukisan itu kepada Yoongi.

"Kamu boleh minta apa saja, asal jangan lukisan ini," jawab Yoongi waktu itu.

"Kalau begitu, aku minta cokelat Magnum... sepuluh."

"Hmm..., ambil aja lukisannya.... tapi ambil sendiri. Tangga lipatku dipinjam tetangga sebelah."

Dering telepon di meja resepsionis memecah lamunan IU. "Saya akan segera kembali," kata Jenny padanya.

IU palingkan wajahnya dari lukisan itu. Pandangannya menerawang ke segala penjuru ruangan. Kemudian ia sentuh lemari buku, kursi dan meja kerja yang ada di sana, seperti ingin menghubungkan kedua tangannya dengan tangan Yoongi.

Ada apa denganmu, IU? Tinggal beberapa jam saja, dan kamu akan bertemu dengannya.

Suara langkah sepatu yang cepat terdengar semakin mendekat. Tubuh mungil resepsionis itu muncul kembali, tapi kali ini dengan ekspresi yang menunjukkan kesedihan. Wajahnya pucat pasi. "Mbak IU," katanya dengan suara yang bergetar. "Tuan Min mengalami kecelakaan."