D-DAY 9

119 27 5
                                    

POHON-POHON di tepi jalan itu telah ditebangi untuk memperlebar jalur kendaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POHON-POHON di tepi jalan itu telah ditebangi untuk memperlebar jalur kendaraan. Ujung Jalan itu kini menjadi terasa panas dan gersang. Debu-debu dan pasir sisa pembangunan jalan baru yang tak terselesaikan berterbangan dipermainkan angin. Tak ada keteduhan seperti saat ia bersama Yoongi sering melewatinya dulu.

Matahari sudah sampai ke puncak langit saat pangkalan penyewaan motor itu terlihat. Perlahan, taksi Kota ginseng yang ditumpanginya menepi. Entah kenapa, dari sini ia memutuskan untuk menggunakan motor. Mobilnya sendiri ia tinggalkan di garasi rumah.

Motor ojek meluncur dengan cepat, seperti menikmati jalan penuh liku dan tanjakan yang kini sudah beraspal. IU hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk sampai ke rumah kayu itu kali ini. Sepertinya, semua berubah sejak lima bulan lalu.

 Sepertinya, semua berubah sejak lima bulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi ternyata rumah itu tak pernah berubah. Tetap cantik seperti yang terakhir ia lihat. Hanya ada beberapa bagian yang harus dicat ulang. IU baru tersadar, ia begitu merindukannya. Bangunan rumah itu turut menyaksikan dirinya tumbuh dewasa.

"Halo jambu air, halo anak-anak ayam, halo ikan-ikan, jangan bosan ketemu IU, ya..."

Dulu, IU sering mengatakan kata-kata itu setiap kali kemari. Tapi, kata-kata itu kini tak keluar. IU merasa dirinya seperti tamu asing kali ini.

Dari jalan setapak tempatnya berdiri, ia melihat pintu kebun sayur itu terbuka. Seorang ibu berumur lima puluhan dilihatnya tengah memetik sayuran.

"Bunda Tara," sapa IU setelah menghampirinya. Sejak dua tahun lalu, IU memanggilnya dengan sebutan itu.

Ibu Yoongi menoleh ke arahnya. Mula-mula ia tampak kaget. Kemudian, senyum hangat dan ramah terbentuk di bibirnya. Senyum paling hangat dan ramah yang sangat IU rindukan.

"Bunda tahu, IU pasti akan datang kemari suatu hari," katanya.

IU memeluk ibu Yoongi cukup lama. Baginya, Bunda Tara sudah seperti ibunya sendiri.

"Mudah-mudahan Bunda sehat selalu," ucap IU lembut.

"IU juga. Masuklah ke dalam. Kebetulan Bunda mau masak untuk makan siang."

D-DAY [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang