Jatuh Cinta Dibulan November

159 18 90
                                    

"Aku tidak memiliki alasan untuk tidak menerima kehadiranmu." ~Wawa

|

November siang itu, mentari begitu tampak enggan menghangatkan bumi ini. Awan hitam bergelayut juga terlihat ingin segera menumpahkan seluruh isinya. Namun, ternyata tidak. Ada rencana yang lebih indah sedang dipersiapkan untuk mengesankan suasana. Bukan guyuran hujan, melainkan rintikan yang sedang dipersiapkan agar menjadi rintik syahdu kerinduan.

Gerimis siang dibulan November kala itu, menjadi saksi bisu atas perasaan dua insan. Ada dua raga yang sedang ingin menyatukan rasanya. Suasana begitu memanjakan hati ini, mendukung menyelimuti rasa bahagia. Rasanya aku tidak ingin menyudahi suasana ini. Aku ingin tetap dengan keadaan dan perasaan seperti ini. Bersamamu, berada di sisimu, berdua menikmati rintikan gerimis tanpa ada yang mengganggu. Saat itu, ingin rasanya waktu yang kujalani berputar lebih melambat.

Tau kenapa?
Karena angin membawa dan mengantarkan pada sebuah perasaan yang membuat aku ingin terus melebarkan senyuman. Betapa bahagianya kala aku memiliki teman baru, entah apapun nama yang kamu miliki, yang pasti kehadiranmu membawa sejuta bahagia. Hingga perasaan ini pun tak dapat untuk mengungkapkannya. Yang pasti hanya ada satu kalimat yang kumiliki untukmu.

"Kamu adalah sebuah kebahagiaan yang tak akan pernah dapat diukur, dengan apapun itu."

*

Sesaat saja aku tidak ingin menepi menghindari rintikan gerimis itu. Aku tidak samasekali ingin melewatinya, aku ingin menikmati berdua bersamamu. Dekat denganmu terus menyusuri jalanan ini. Rasanya aku ingin gerimis ini turun lebih lambat agar dapat mengulur waktu sejenak bersamamu. Dapat merasakan lembabnya kaos berwarna putih yang kita gunakan saat itu.

Gerimis yang akan selalu menjadi pengantar kerinduanku padamu. Gerimis akan menjadi pengiring suasana hati yang selalu bergemuruh tentangmu. Sebagai pengantar cerita cinta antara aku dan kamu. Jika saja saat itu perjalanan kita lebih lama, mungkin akan lebih banyak lagi cerita yang terukir. Tapi tidak masalah, hanya sebatas itu saja sudah menciptakan banyak rasa dan kisah yang panjang. Sejak saat itu aku ingin menjadi pendengar terbaikmu. Kita bisa saling berbagi cerita tanpa ada kata sudah. Saling dapat mendengarkan isi hati tanpa ada batas waktu.

Apakah kamu juga akan merindukan gerimis, sepertiku yang selalu merindukanmu?

~

Bintang...
Aku tidak sama sekali menginginkan rasa ini menghilang, apapun alasannya.

~

Sampai kapanpun, aku ingin rasa ini tetap sama. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Perasaan yang hanya kamu mampu menciptakannya. Perasaan yang tidak akan tergantikan oleh siapapun itu. Perasaan yang selalu membuat aku jatuh cinta.

Aku tidak pernah tau, mengapa mengenalmu, dekat denganku, jatuh cinta bersamamu, membuatku sebahagia itu, aku tidak memiliki alasannya. Entah apapun itu yang bersangkutan dengan dirimu, aku selalu saja senang.

~

Bintang...
Hal apa yang terdapat pada dirinya hingga menjadikan aku memiliki rasa yang begitu kuat seperti ini?

𝔸𝕜𝕦, 𝕂𝕒𝕞𝕦, 𝔻𝕒𝕟 𝔹𝕚𝕟𝕥𝕒𝕟𝕘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang