Aku dan rindu

1K 289 690
                                    

-----------------------------------------------------------

"Perlahan yang tidak kamu sadari atas jejak kepergianmu adalah rindu."

~wawa~
-----------------------------------------------------------

Sendiri, berdiri dan berdiam diri. Merenung dalam kesendirian. Menatap indah gelapnya malam dengan taburan bintang. Aku yang penuh dengan pengharapan, ingin segera rasanya mencurahkan segala rasa yang ada, kata demi kata ingin kurangkai, hingga menjadikan bait-bait dalam sebuah rangkaian cerita indah.

Ingin sekali mendekat dan mengenal waktu. Berusaha belajar merangkul dan berdamai dengan Sang Pemilik Waktu. Agar ketika aku berharap sesuatu tiada hal yang akan sia-sia. Aku tidak lantas menganggap dunia ini menjadi sempit begitu saja, karena telah menghadirkan luka hati. "Hati janganlah engkau rapuh, kuatlah."

Aku beranggap pada sebuah masa dimana aku dipertemukan dengan sosok yang mampu membuat bibir ini terus tersenyum. Namun juga meninggalkan goresan dalam. Ketika hati berkeras menginginkan ia tetap ada. Ternyata kehendakNya berkata lain, ia harus pergi dengan caranya.

Apa mungkin dari pertemuan singkat meninggalkan segudang makna? Apa mungkin ada hal yang ingin disampaikan lewat pertemuan ini oleh Nya? Apa itu untuk tujuan pengenalan sementara dan akan dipertemukan lagi dimasa mendatang atau sekedar untuk pembelajaran hati saja? Atau ada hal lain yang memang mungkin belum aku ketahui.

Ya, sesingkat dan semanis itu pula caranya. Sangat menyentuh rasa, rasa yang sulit untuk digambarkan, dalam dan begitu berat.

Ketika rasa punya arah sendiri namun aku berhak untuk menuntunnya agar tetap berada pada jalan yang tak salah. Aku berharap dari setiap kejadian akan menjadi sebuah pelajaran, baik itu dalam hal kebahagiaan maupun lara.

Aku pun tak ingin berlama-lama menyelami rasa gundah ini, hanya saja ia tak ingin cepat-cepat beranjak dari pikiranku. "Kenangan, kini yang tersisa hanyalah sebatas rindu."

Kenangan menjadikan rindu terus bergejolak, sebab semua tentangmu indah pada masanya. Bahkan aku masih begitu ingat betapa bahagia ketika itu. Tanpamu disisiku saat itu adalah hal yang tidak mungkin bagiku. Tapi ternyata Allah menata jalannya dengan sedemikian rupa. Allah itu begitu adil dalam membagi rasa pada hambanya. Dalam setiap tawaku Ia juga hadirkan tangis, air mata pun jatuh membasahi pipi. Semoga saja aku selalu dapat memahami dan mensyukuri atas segala sesuatunya.

Termasuk pernah mengenalmu, bukanlah waktu yang hilang sia-sia begitu saja. Tapi lain hal denganmu, aku tak tau tentang rasamu yang sebenarnya. Apa hanya aku diantara kita yang memiliki rindu? Apa kamu meragukan rindu ini? Tak perlu, sebab satu-satunya tempat datangnya rindu adalah darimu. "Perlahan yang tidak kamu sadari atas jejak kepergianmu adalah rindu."

Tanpamu aku menjadi tau apa itu rindu, "kamu menatihku kearah dimana aku menjadi sosok pecandu rindu."

Rasa rindu yang datang darimu, karenamu dan untuk mu mengubahku perlahan menjadi sosok yang tanpa aku tau penawar rindunya kecuali kamu. Tidak akan mampu aku memaksa melenyapkan bayangmu begitu saja, semua hanya akan menjadikan seperti membunuhku. Jangan kamu ganggu, biarkan saja sampai ia mampu memadam dengan sendirinya. Hingga sadar kemana arah tujuannya ia harus singgah.

Aku punya rindu, sebab kamu yang mengajariku. Aku punya cerita cinta yang indah, juga kamu yang mengukir dan mewarnainya. "Meski kamu simpulkan luka pada cerita indahku, aku dan rinduku akan tetap selalu menyatu pada sebuah kenangan indah tentangmu."

Lain hal, dari sebuah penantian yang kamu ajarkan, aku tidak berhasil melaluinya, aku tidak dapat belajar apapun, kecuali sebuah kesalahan dalam melangkah yang kudapatkan.

"Aku dan rinduku menjadi kesatuan utuh dalam sebuah kenangan indah bersamamu."

-----------------------------------------------------------
1

Jangan lupa tinggalkan jejak baca kamu ya, terima kasih 🏵💮❤

𝔸𝕜𝕦, 𝕂𝕒𝕞𝕦, 𝔻𝕒𝕟 𝔹𝕚𝕟𝕥𝕒𝕟𝕘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang