summoning Indonesia 2024 (Dunia Alternatif)

chapter 19 keadaan darurat

Sebelum lanjut ke cerita author terlebih dahulu mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya karena baru upload chapter terbaru.

novel ini juga sempat semi Hiatus selama kurang lebih 1 bulan lebih dikarenakan author sendiri bulan-bulan kemarin sangat sibuk di rl yang dimana sebelum lebaran idul Adha author sendiri sudah sangat jarang memainkan ponsel jadi sempat tertunda untuk perilisannya.

Dan harusnya chapter ini juga di rilis Minggu kemarin dan gara-gara author tidak sengaja menghapus chapter raw nya jadi author terpaksa harus mengulang dari awal oleh sebab itu chapter kali ini akan di bagi menjadi 2 chapter terpisah yang sebelumnya chapter 19 ada sekitar 10ribu kata sekarang author per singkat dan di bagi dua hanya 3.000 an kata saja untuk kali ini karena waktu yang tak banyak.

Ok silahkan lanjutkan membacanya.....

Biasakan vote sebelum membaca 😁

[BARAMA, 4 Mei 1660]
[Hellstat, kantor duta besar Indonesia]

|Tak jauh dari tembok pertahanan kota hellstat, di sebuah bukit yang menghadap langsung ke kota dan pelabuhan hellstat|

Di atas bukit yang luas terlihat gedung yang sangat besar, gedung tersebut di cat dengan warna putih yang sangat cantik membuat orang yang melihatnya ingin sekali tinggal di dalamnya.

Terlihat dari kota hellstat gedung ini memiliki pesona yang sangat indah bagi warga di kota hellstat terlebih lagi jika malam hari tiba bangunan inilah yang terlihat sangat terang dari kejauhan karena banyaknya lampu yang di gunakan mengalahkan gedung pemerintahan di kota hellstat Ya tak lain dan tak bukan gedung tersebut ialah gedung duta besar Indonesia untuk BARAMA yang baru beberapa hari lalu selesai dibuat.

================================
Baiklah mari kita simak penjelasan singkat terlebih dahulu, tenang saja hanya 578 kata  =   Jika ada yang bertanya kenapa gedung duta besar Indonesia di bangun di kota hellstat ialah karena peraturan dari pemerintah negara BARAMA lah yang mengharuskan gedung duta besar negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan BARAMA harus di tempatkan di luar ibukota dan negara yang membangun gedung duta besar negara mereka di bebaskan untuk memilih tempat atau kota yang di rasa cocok yang terpenting tidak di ibukota negara BARAMA.

Penyebab yang memicu peraturan yang cukup aneh ini ialah karena pada dahulu kala saat teknologi militer dan intelijen negara BARAMA belum berkembang negara BARAMA dihadapkan dengan banyaknya serangan pemberontak yang menyerang istana kerajaan walaupun itu bisa di musnahkan dengan cepat akan tetapi itu teruslah berlanjut hingga ribuan korban sipil menjadi korban dan setelah 2 tahun melakukan penyelidikan secara terus-menerus kepolisian intelijen BARAMA yang sekarang di singkat menjadi ( KIB ) menemukan petunjuk yang sangat berguna. petunjuk yang di temukan saat itu mengarah pada suatu negara yang terbukti memasok persenjataan ke para pemberontak.

Penyebab negara itu memasok persenjataan ke pemberontak ialah karena hubungan nya sedang buruk dengan negara BARAMA dan juga negara tersebut berniat untuk menguasai negara BARAMA karena pada tahun itu telah di temukan beberapa deposit logam baramos di negara BARAMA yang di perkirakan tidak akan habis sampai 200 tahun walaupun di tambang sebanyak mungkin.

Dalam pemasokan senjata itu gedung duta besar negara itu lah yang menjadi penyalur untuk membagikan senjata ke para pemberontak dan hal inilah yang menimbulkan peraturan pembangunan gedung duta besar negara di alihkan di kota lain di negara BARAMA yang terpenting tidak di dalam ibukota negara BARAMA.

Dan sampai saat ini negara yang memicu pemberontakan di negara BARAMA masih tidak mengakui perbuatannya walaupun bukti sudah banyak terkumpul negara tersebut masih tidak mengakui perbuatannya yang ada malah negara itu mengancam akan melakukan invasi besar-besaran ke negara BARAMA terlebih lagi negara tersebut bertambah kuat baik itu dari segi militer maupun ekonomi mengalahkan BARAMA yang masih tertinggal jauh saat itu walaupun sekarang tingkat kekuatan ekonomi dan militer sudah setara negara tersebut masih kokoh akan pendirian nya.