"Ugh, sudah habis."
Seorang pemuda dengan dua pipi tembam yang menghiasi wajahnya saat ini tengah menggerutu kesal mendapati strip obatnya telah habis. Sejujurnya ia malas sekali pergi ke dokter, namun sudah lebih dari enam bulan pemuda itu belum melanjutkan kontrolnya.
"Hm, yasudah lah. Sudah lama pula aku tidak kesana," gumamnya sembari menelan pil terakhir itu dan meminum segelas air.
Han Jisung namanya, ia merupakan seorang mahasiswa semester 7 yang sehari-hari biasa melakukan pekerjaan sambilan di sebuah kafe di dekat kampusnya. Ia bekerja pada waktu malam hari, dan biasanya pada jam tersebut ia memang sendirian. Kafe tempatnya bekerja tergolong kecil dan sederhana, cenderung lebih ramai pada siang hari.
Karena daerah tersebut rawan kejahatan, terutama pada malam hari.
Jisung takut, tentu saja. Namun demi membayar uang sewa apartemennya mau tak mau ia harus memberanikan diri.
Lagipula ini merupakan awal tahun ke-empat sejak Jisung bekerja di kafe itu, dan belum ada hal aneh apapun yang ia alami. Yah, beberapa kali ia menemukan polisi tengah mengejar pencuri sih. Tetapi sejauh ini dirinya masih baik-baik saja.
Pemuda itu mendengar sesuatu dari balik jendela ruangan apartemennya. Entahlah terdengar seperti suara langkah kaki, anehnya langkah itu hanya berjalan-jalan mondar-mandir di hadapan jendelanya. Sedikit khawatir, Jisung mengintip dari balik tirai.
"Astaga," gumamnya sembari menutup mulut terkejut.
Ia melihat seseorang dengan hoodie dan masker hitam yang menutupi wajah bertatap-tatapan dengannya dari balik kaca jendela. Dengan panik Jisung segera menutup tirai tersebut dan mematikan lampu, berharap yang ia lihat barusan hanyalah imajinasinya semata.
"Apa-apaan orang tadi?"
Merebahkan dirinya pada ranjang apartemen, Jisung pun memaksakan dirinya memejamkan mata. Menyiapkan diri untuk beristirahat agar besok dapat melanjutkan kegiatannya di kampus dan bekerja sambilan di kafe seperti biasa.
Ia harus menetralisir jantungnya agar dapat tidur dengan tenang malam ini.
***
Memandang foto-foto yang baru saja ia tangkap dengan ponselnya, seorang pemuda nampak menyunggingkan senyumannya.
"Manis sekali," ucapnya.
Hatinya seolah meleleh melihat potret-potret tersebut, bagaimana cara sang objek dalam foto itu berbicara dengan orang lain dengan wajah cerahnya, bagaimana gigi rapinya mencuri perhatian siapapun yang melihatnya, bagaimana suara halus itu mengalun pada telinga orang lain yang mendengarnya.
"Ah, sepertinya aku tergila-gila padamu.."
Isi pikirannya seolah terhipnotis, memikirkan bagaimana caranya untuk menggapai dan mendapatkan sang pujaan hati.
"Aku akan mendapatkanmu, bagaimanapun caranya."
Prologue End
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [Han Jisung X ???] ✔
Fanfiction[Completed] Jisung selalu merasa ada seseorang yang mengikutinya. "Mengapa ruangan ini penuh dengan foto-fotoku?" "Cause you belong to me." A story inspired by Chilla's Art bxb, criminal, unidentified character, mystery, explicit epilogue🔞 Started:...