6

913 100 1
                                    

Tok! Tok! Tok!


Suara ketukan cukup kencang terdengar oleh Felix. Siapa pula yang mendatangi rumahnya dini hari seperti ini? Dia pikir pemilik rumah tidak tidur? Padahal Felix sedang bermimpi indah dan bertemu dengan Hyunjin.

"Siapa-- eh? Jisungie?"

Sang pelaku pengetuk pintu yang tidak sabaran itu segera saja memeluk sahabatnya begitu pintu dibukakan.

Apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba Jisung datang dengan wajah gelisah?

"J-Jisungie? Ada apa?" Felix ikut panik ketika tubuhnya didekap erat. Apakah Jisung mengalami suatu kejadian sepulang dirinya bekerja? Tetapi jam pulang pemuda itu seharusnya sudah lewat sekitar dua jam yang lalu.

Ia bahkan nampak berkeringat, seperti baru saja berlari dalam jangka waktu yang cukup lama. Nafasnya bahkan terdengar terengah dan tidak stabil, belum lagi detak jantungnya yang tidak karuan dapat Felix rasakan melalui pelukannya.

"Tutup pintunya.." lirih Jisung. Ia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher itu tak ingin memandang ke arah luar.

Felix segera saja menutup dan mengunci pintu rumahnya. Baru kali ini ia melihat Jisung bersikap seperti ini. Tidak salah lagi, pasti ada hal buruk yang terjadi pada tupai itu hingga dirinya berakhir berlari dengan tergesa ke rumah Felix.

"Jisungie.." Felix benar-benar khawatir. Sahabatnya itu bahkan tidak mengatakan apapun dan hanya memeluknya dengan tubuh bergetar.

Sebenarnya apa yang terjadi?

"Shh.. tenanglah. Aku akan menyiapkan minum," ucap pemuda Lee itu.

"Jangan tinggalkan aku!" Jisung memeluk Felix semakin erat, khawatir jika dirinya berjauhan dengan sang sahabat.

Felix menunjukkan senyuman manisnya, berusaha membuat Jisung tenang karena pemuda itu sudah aman sekarang. Jika seseorang menerobos masuk ke dalam sana pun akan ada alarm kencang yang berbunyi dan dapat membangunkan semua orang, termasuk tetangganya.

"Ayo kita berjalan bersama, kau aman bersamaku," ucap Felix, menggandeng tangan Jisung dan menuntunnya menuju dapur.

Dengan perlahan, pemuda tupai itu melepaskan pelukannya dan mulai menautkan tangannya dengan Felix. Keduanya berjalan menuju dapur dengan Felix yang segera mengambil sebuah gelas dan menuangkan air hangat ke dalamnya. Semoga dengan ini Jisung dapat lebih tenang.

"Apa kau bisa menceritakan apa yang baru saja terjadi padamu?" tanya Felix begitu Jisung selesai meneguk airnya.

"..."

Tidak ada jawaban muncul dari mulut Jisung. Ia hanya diam saja dan menatap lantai dengan pandangan kosong. Dahinya sesekali mengernyit dan matanya terpejam, sebelum akhirnya terbuka kembali sembari menatap sekeliling dengan gelisah.

"Kau baik-baik saja, kau ada di rumahku," Felix mengelus tangan Jisung yang ada dalam genggamannya, memberikan tanda bahwa semuanya telah terkendali.

Meskipun Jisung nampak sedikit lebih tenang, namun Felix sama sekali tidak mengetahui kejadian apa yang baru saja menimpa sahabatnya itu. Jisung sepertinya terlalu terkejut hingga tidak dapat menjelaskan segalanya.

"Apa seseorang mengejarmu?" tanya Felix, mencoba memancing jawaban.

Jisung nampak mengangguk lemah. Ia menjadi benar-benar tak bertenaga setelah berlari selama beberapa waktu.

"Apa kau bisa menjelaskan kejadiannya?"

"Aku tidak ingat," ucapan Jisung membuat Felix menaikkan sebelah alisnya bingung. Ia ingin bertanya lebih lanjut namun kondisi Jisung sepertinya tak memungkinkan untuk menjawab segala hal yang ingin diketahuinya.

STALKER [Han Jisung X ???] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang