Ch. 10: Azryl Bryan⚠️

74 5 12
                                    

⚠️PERINGATAN: BAB INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, DARAH, DAN PELECEHAN FISIK! MOHON HATI-HATI SAAT MEMBACA! UNTUK YANG LEMAH JANTUNG DAN MENTAL, MOHON DILEWATI!⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️PERINGATAN: BAB INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, DARAH, DAN PELECEHAN FISIK! MOHON HATI-HATI SAAT MEMBACA! UNTUK YANG LEMAH JANTUNG DAN MENTAL, MOHON DILEWATI!⚠️

(Plays song of death.)
(Lagu kematian dimainkan.)

Pajero hitam elegan milik Azryl, yang disewakan untuk membawa kelima temannya melalui pintu gerbang setinggi 6 meter. Perjalanan berakhir saat mereka tiba di pintu masuk yang mewah di kediaman Azryl.

Melangkah ke veranda yang megah, kelima teman itu terpesona, seolah melintasi ranah mimpi. Ini adalah kunjungan perdana mereka ke kediaman Azryl, momen bersejarah yang meningkatkan antisipasi mereka. Saat mereka berkumpul di pintu masuk, Azryl sang tuan rumah yang ramah, muncul melalui pintu utama yang megah di kediamannya.

"Selamat datang, teman-teman terhormat. Nikmatilah waktu kunjungan kalian," sapa Azryl dengan senyuman hangat.

Mereka diarahkan masuk ke dalam rumah, di mana beberapa pelayan menyambut kedatangan mereka dengan penuh penghormatan.

Merasa mungkin terlalu berlebihan, Aska, sambil berjalan, bertanya pada Azryl, "Mohon, minta para pelayanmu untuk tidak melakukan formalitas seperti ini; kami hanya teman lama yang berkunjung. Bukan pejabat penting atau sejenisnya," ucap Aska dengan suara pelan, berusaha menghormati perasaan para pelayan.

Azryl tertawa kecil, dengan aura misterius dan tenang. "Tidak masalah, mereka sudah terlatih untuk hal seperti ini."

Mereka dipandu masuk ke ruang tamu yang luas, didominasi oleh warna hitam dan ungu tua.

"Indah sekali, seperti berada di dalam angkasa," kata Alfre.

"Oh, benarkah?" Azryl terkejut mendengar pujian tersebut. "Aku malah berpikir ini mungkin terlihat seperti kegelapan yang tak berujung."

Azryl dengan ramah mengajak mereka duduk di sofa mewah dengan panjang mencapai sepuluh meter. Di depan mereka, sebuah televisi besar berukuran 120 inci telah disiapkan oleh Azryl untuk menghibur mereka, sementara para pelayan datang membawa gelas es sirup stroberi dan beberapa camilan lezat.

Dalam adegan ini, ketidaknyamanan Zouka dan Zovy terasa di atmosfer rumah Azryl. Mereka duduk dengan kaku, menatap interior rumah yang klasik dan misterius.

Saat menikmati makanan dan obrolan ringan di ruang tamu, seorang pelayan menginterupsi.

"Tuan muda Azryl, maaf mengganggu." Pelayan membungkuk sopan di depan Azryl yang duduk.

Everoses terlihat penasaran dengan gangguan tersebut.

"Berbicaralah," Azryl meminta sambil menyeruput sirup.

The Everoses: 7 Guardians Of Dawnfall [In Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang