Ch. 21: Raja Lautan

24 6 5
                                    

Azryl menggumam dengan penuh kekhawatiran, "Kita berada di ambang kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azryl menggumam dengan penuh kekhawatiran, "Kita berada di ambang kematian." Selayaknya, gusaran itu tampak beralasan mengingat mereka kini terkatung-katung di tengah samudra yang luas.

"Apa kau bisa berenang?" Tanya Zouka dengan nada prihatin.

Azryl menoleh dengan pandangan sinis, "Apa yang kau pikirkan? Haruskah kita terus berenang menyeberangi lautan ini? Apa kau sudah kehilangan akal sejak terjun bebas?"

Sebelum Zouka sempat menjawab, Alfre tersentak dan memuntahkan air asin dari mulutnya. Perlahan namun pasti, kesadarannya kembali ketika dia mengeluarkan air laut yang cukup banyak dari mulutnya. Alfre memandang sekeliling dengan tatapan bingung. Merasakan tubuhnya basah dan kedinginan, dia terkejut melihat hanya lautan yang menyelimutinya. Alfre pun panik dan berteriak ketakutan, tubuhnya bergoyang-goyang, menimbulkan percikan air yang mengenai Azryl dan Zouka.

"Alfre! Sudah cukup!" bentak Azryl dengan keras untuk membawa Alfre kembali kepada kesadarannya.

Alfre segera menjadi diam, sepenuhnya tidak menyadari bahwa teman-temannya berada di dekatnya.

"Calm down, Alfre," pinta Azryl dengan lembut.

"D-dengan apa kita berada di tengah laut?" Suara Alfre gemetar saat dia bertanya.

"Kita melakukan terjun bebas dari langit, ingat? Inilah tempat kita mendarat," jelas Azryl dengan suara rendah, seraya menundukkan kepalanya.

Alfre perlahan menangis karena ketakutan terdampar di tengah lautan. "Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita hanya menunggu kematian?"

Mereka semua tetap bungkam, tidak menjawab pertanyaan Alfre, sambil menundukkan kepala masing-masing. Alfre melihat Aska, yang juga tak sadarkan diri di samping Zouka. Namun, Alfre segera menyadari absennya Zey.

"Kita datang ke sini bersama Zey, kan? Zey masuk ke pintu berkabut itu bersama kita, bukan?" tanya Alfre sambil menarik kerah Azryl.

Azryl mengangguk perlahan.

"Lalu? Di mana dia? Mengapa dia tidak ada di sini?" Alfre semakin panik.

Azryl segera menjelaskan segalanya. "Zouka melepaskan Zey, karena beban yang terlalu berat baginya...."

Alfre, dengan mata terbelalak dan suara gemetar, "J-jadi... maksudmu... Z-zey sudah...." Alfre tidak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Huwaaa!!!" Alfre sekarang menangis sekuat tenaganya, suaranya bergema di lautan. Tetapi tiba-tiba, tangisannya dijawab dengan suara lain.

Hwuuung....

"Huwaaa!!!" Alfre terus menangis dan mengabaikan suara tersebut.

Hwuungg....

Alfre terus menangis, sementara Azryl dan Zouka mulai memperhatikan suara aneh yang bercampur dengan tangisan Alfre. Perlahan, suara itu menjadi lebih jelas, tetapi terasa jauh; bukan dari atas, tetapi dari bawah laut.

The Everoses: 7 Guardians Of Dawnfall [In Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang