Ch. 27: Bertahan dan Lari

17 4 2
                                    

Suasana hening yang membelenggu tercipta ketika mereka saling bertatapan di antara kedua belah pihak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hening yang membelenggu tercipta ketika mereka saling bertatapan di antara kedua belah pihak. Tanpa adanya perlawanan yang dilakukan, mereka hanya diam, terperangkap dalam ketegangan yang sunyi dan tegang.

Dari balik topeng yang menyembunyikan identitas mereka, salah satu sosok ninja dengan suara yang tenang dan tegas berkata, "...kami tidak berniat untuk menyakiti kalian. Kami hanya memiliki niat baik untuk membawa kalian ke kerajaan kami."

Aska berbisik dengan nada khawatir pada Azryl dan Alfre, "Tidak! Kita tidak boleh mempercayai siapapun dari dunia lain! Ini bisa jadi jebakan yang berbahaya! Ada kemungkinan besar kita akan ditahan oleh mereka karena dianggap melanggar wilayah mereka!"

Alasan yang dikemukakan Aska terdengar masuk akal bagi Azryl. Oleh karena itu, Azryl bersiap untuk melindungi kedua temannya dengan sepenuh hati. Azryl sadar bahwa dalam situasi seperti ini, tidak ada yang bisa diandalkan selain keberaniannya sendiri.

Beberapa sosok ninja, yang bersembunyi di bawah rindangnya pepohonan, saling bertukar pandang melihat sikap defensif yang diambil oleh Azryl.

"Dengan perintah Raja Aro, kami diwajibkan untuk membawa kalian. Kami memohon kerjasamanya, namun jika tidak, kami terpaksa akan menggunakan kekerasan untuk membawa kalian," peringatan yang keras disampaikan oleh salah satu ninja yang lainnya.

Aska dengan penuh kekhawatiran berteriak dari kejauhan, "Apakah kalian dapat memberikan jaminan bahwa kami akan aman setelah mengikuti kalian?"

Para ninja terdiam tanpa memberikan jawaban yang memuaskan, memperumit situasi yang sudah tegang ini. Dengan kegagalan negosiasi yang terlihat, para ninja tanpa ragu segera melancarkan serangan mereka terhadap Azryl, Aska, dan Alfre.

Azryl merespons dengan naluri pertahanan yang kuat, menendang wajah salah satu ninja yang mendekatinya dengan cepat.

"Mundur!" teriak Azryl, memandang ke arah kedua temannya yang berada di belakangnya. Aska dan Alfre dengan cepat mengikuti perkataan Azryl, merasa terkejut namun juga berterima kasih atas perlindungannya.

Azryl kemudian merentangkan tangan kanannya dan memberikan pukulan berturut-turut ke arah wajah ninja yang lainnya. Namun, pukulan dan tendangannya tampaknya tidak cukup untuk menghentikan para ninja yang bangkit dari tanah. Sekarang, Azryl terpojok di antara para ninja yang semakin menyerangnya dengan ganas.

Insting pertahanan Azryl terpicu dengan kuat saat dia melompat tinggi dan melakukan gerakan akrobatik yang cepat, memberikan tendangan bertubi-tubi ke arah para ninja. Dengan gerakan yang lincah, Azryl berhasil membuat kelima ninja di depannya terhuyung-huyung, jatuh ke tepi sungai yang mengalir dengan deras.

Tiba-tiba, sebuah objek tajam menusuk lengan Azryl dengan kecepatan yang mengagetkan, merobek jaringan kulitnya secara langsung. Azryl dengan cermat memperhatikan batu-batu di sekitarnya, di mana terdapat sebuah senjata tajam kecil yang tertancap. Dengan cepat, dia menghubungkan bahwa benda tersebut dilontarkan dari ketinggian. Pandangannya beralih ke arah pepohonan tempat asal lemparan benda tajam itu, dan baru saja tersadar bahwa tiga sosok ninja bersembunyi di atas sana.

The Everoses: 7 Guardians Of Dawnfall [In Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang