1

1.2K 74 20
                                    

"Yechanie, kau ada waktu? Aku ingin bertemu."

"Maaf Hyung, hari ini aku tidak bisa. Kevin Hyung sedang sakit. Besok, aku janji."

"Yechanie, hari ini jadi pergi?"

"Hyung, maaf, sepertinya tidak jadi. Kevin Hyung menghubungiku, aku akan segera ke rumahnya."

"Yechanie, aku tidak enak badan. Kepala ku pusing."

"Hyung sudah minum obat? Sebentar ya Hyung, Kevin Hyung harus minum obat dulu, nanti ku hubungi lagi."

Jaehan menatap ponselnya sekali lagi, sebelum akhirnya melempar asal, dan mengubur wajahnya di bantal. Jaehan tidak tahan lagi, rasanya ia ingin menangis. Ingin mengamuk. Ingin menghantam semua orang yang membuatnya kesal.

Tapi, Jaehan being Jaehan.

Manusia pemalu, penakut, juga tidak bisa membela diri sendiri

Hubungan ini bahkan baru berjalan tiga bulan, dan Jaehan sudah banyak mengeluhnya.

Padahal, dari awal Jaehan sudah tau apa konsekuensinya jika berhubungan dekat dengan seorang Shin Yechan.

Si flower boy divisinya.

Awalnya, Jaehan merasa tidak akan masalah jika ada Kevin di tengah-tengah mereka.

Awalnya, Jaehan memaklumi Yechan yang harus menjaga Kevin 24/7.

Awalnya, Jaehan merasa akan mengerti dengan semua yang Yechan lakukan dan katakan.

Tapi, nyatanya Jaehan tidak bisa.

Kevin ini... teman dari kecilnya Yechan. Mereka tumbuh bersama-sama layaknya anak kembar. Dimana ada Kevin, disitu ada Yechan. Dimana ada Yechan, disitu ada Kevin.

Kevin lebih tua dua tahun dari Yechan, tapi karena fisiknya yang lemah, ia harus menunggu Yechan cukup umur untuk sekolah. Katanya, agar ada yang menjaga Kevin. Jadilah Yechan tetap memanggil Hyung walaupun mereka satu angkatan.

Berbanding terbalik dengan Yechan yang sehat, bugar, dan sangat kuat, Kevin itu rapuh. Mudah lelah, mudah sakit, mudah pingsan.

Karena sudah dari kecil bersama-sama, Yechan lah orang pertama yang akan dihubungi Kevin jika ia kenapa-kenapa. Yechan juga yang pasti menemukan Kevin dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Jaehan lupa nama penyakit Kevin, padahal Yechan pernah bercerita padanya.

Yang jelas, Kevin tidak boleh terkena benda apapun. Ujung bolpoint mengenai lengannya pun tidak boleh. Bisa-bisa, luka itu akan langsung mengeluarkan darah yang sangat banyak, tidak peduli jika luka itu hanya setitik.

Jaehan sendiri belum pernah melihatnya secara langsung, karena berbeda divisi dengan Kevin.

Yang Jaehan tau, semua orang kantor akan menjaga Kevin layaknya Yechan.

Ditambah lagi, Kevin ini adalah keponakan dari CEO tempat Jaehan bekerja.

Jadi, jelas sekali Kevin diperlakukan like a princess.

Atau, prince?

Yang jelas Jaehan tidak peduli.

Menghela napas untuk kesekian kalinya, Jaehan mengubah tidurnya menjadi telentang, menatap langit-langit kamarnya yang sepi. Seperti hatinya. Mengingat cerita awalnya bersama Yechan.

"Yechanie, mau makan siang bersama?"

Waktu itu, entah setan apa yang merasuki Jaehan sampai ia berani mengajak Yechan berbicara terlebih dahulu.

Fate☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang