Fate 8

368 39 10
                                    

Jaehan berjalan di samping Yechan, dengan Hyuk di belakang mereka.

Setelah perkenalan secara singkat beberapa menit yang lalu, mereka akhirnya memutuskan untuk naik, dengan Yechan yang memecahkan keheningan.

Jaehan memperkenalkan Hyuk kepada Yechan saat Yechan bertanya dengan alis terangkat. Meringis, Jaehan berbicara. "Yechanie, kenalkan, ini Hyuk, anak baru di divisi kita yang tadi aku bicarakan."

Hyuk yang masih terkejut dengan pertemuannya dengan Jaehan disini jelas merasa penasaran tentang kata terakhir. Benarkah Jaehan membicarakannya? Tapi alih-alih bertanya, Hyuk kembali menatap seseorang yang sekarang diketahui bernama Yechan ini. Ia mengulurkan tangannya. "Namaku Yang Hyuk, senang bertemu denganmu, Yechan-ssi."

Yechan menatap Hyuk dari atas sampai bawah, bagaimana tubuh kokoh didepannya ini jelas didapatkan karena berbagai macam olahraga yang ditekuni. Tiba-tiba merasa kecil saat mengingat ia bahkan tidak pernah olahraga. Mengulurkan tangan, Yechan menjabat tangan didepannya. "Yechan. Shin Yechan."

Ah, Shin Yechan.

Nama itu mengingatkan Hyuk pada kartun favoritnya Jaehan. Yaitu Shinchan.

Tanpa sadar membuat Hyuk tersenyum.

Jelas saja, itu membuat Yechan yang sudah melepaskan tangan mereka menjadi kembali menatap Hyuk. "Apa ada yang lucu dengan namaku?"

"Oh, tidak, bukan begitu." Hyuk dengan cepat menghilangkan senyumnya, menatap Yechan dengan perasaan bersalah. Ini hanya perasaannya saja atau Yechan memang sedang menatapnya dengan tajam? "Namamu mirip kartun favoritku. Shinchan. Maaf."

"Hyung juga menyukai Shinchan, bukan?" mengabaikan Hyuk, Yechan sepenuhnya menoleh pada Jaehan. Membuat punggung yang tadinya menegak karna kata Shinchan, menjadi gelagapan saat dua orang itu menatapnya. Tolong keluarkan Jaehan dari sini. Ia hanya ingin cepat-cepat sampai kamar dan tidur, demi Tuhan.

Jaehan mengangguk, mengulas senyum sebisa mungkin. Yang ia tau akan terlihat aneh. "Mm, ya. Tapi belakangan ini aku tidak lagi menyukainya, Yechanie." karena aku lebih menyukaimu.

Tapi tentu saja, Jaehan tidak akan berani mengatakan itu.

Hyuk menatap Jaehan, seperti yang dilakukan Yechan. Beberapa waktu saat pandangan Jaehan jatuh pada Yechan, Hyuk bisa melihat binar kekhawatiran disana.

Hyuk memancing. "Benarkah? Ah, aku baru akan mengajakmu menonton Shinchan bersama, Hyung, jika kau memang menyukainya."

Jaehan kembali menegang. Gesture yang Hyuk yakini ia tidak salah tangkap. Tanpa sadar, Hyuk terkekeh. Jaehan masih sangat transparan seperti dulu.

Yechan melirik Hyuk. Kedua manik cokelat itu bahkan tidak perlu repot-repot untuk mengalihkan tatapannya dari Jaehan saat sadar Yechan meliriknya.

Yechan berdehem. Sebisa mungkin untuk tidak menarik pinggang Jaehan untuk merapat padanya. Agar seseorang didepannya ini tau. Agar semua orang didunia ini tau. Tapi, Yechan hanya mengusap wajahnya dengan kasar. Kepalan tangan kirinya bahkan memutih. "Bagaimana jika kita berbicara sambil berjalan? Kau bilang kau ingin mengambil paketmu?"

Lalu, dentingan lift didepan mereka menandakan pintu yang terbuka. Jaehan mengambil posisi lebih dulu. Diikuti oleh Yechan yang berada di kirinya dan Hyuk di kanan.

Remasan ditangan kiri Jaehan dapatkan. Saat menoleh, Jaehan bisa melihat rahang Yechan yang mengeras tanpa bisa ditahan. Alih-alih menoleh, Yechan justru memusatkan pandangannya ke depan.

Jaehan tidak tau apa yang Yechan pikirkan. Tapi jelas, itu semua tidak baik untuknya.

"Kalian tinggal bersama?" setelah hening yang lama, Hyuk bertanya. Tidak tahan dengan keheningan ini. Kepalanya menoleh kepada Jaehan dan Yechan. Sebisa mungkin untuk tidak menatap tangan Yechan yang menggenggam erat tangan Jaehan dibawah.

Fate☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang