Happy reading
Kembali lagi bersama saya khihihi
⚠️ Hati-hati banyak typo
Di sini saya menggunakan pov dari Diana. Tapi di dalam povnya tersebut ada percakapan antara Diana dengan orang lain, tolong lihat apakah salah yang saya buat. Mohon kritikan dan sarannya.
.
.
.
Pov Diana
Gue udah meninggal sejak lama. Tapi kenapa rasanya seakan-akan seseorang menahan untuk tetap berlama-lama di sini.
Rerumputan tumbuh di sekitar sini bahkan semua yang gue ingin bisa saja gue ambil, di mana ini sebenarnya. Di bagian ujung ada sebuah cahaya, itu cahaya apa sih gue gak bisa menembusnya membuat penasaran saja ish.
Bosen juga lama-lama di sini gak ada temen, ini gue harus ngapain. Kenapa cuma gue yang berada di sini, yang lainnya pada kemana?
Gue mati tertimpa lampu sorot kan ya? Aneh gak sih masa langsung mati kenapa gak masuk rumah sakit dulu kek ini malah masuk ke dunia nggak jelas seperti ini.
"Hey kamu jangan berkata dunia ini tidak jelas."
Hah? Suara siapa itu? Hei lo siapa keluar sini. Gue udah berteriak sekencang mungkin tapi kenapa tidak ada jawaban lagi darinya.
Aaaaaa gue di mana ini.
"Berisik sekali kamu."
Eh elo siapa sih tunjukin lah wajah lo. Sejelek itukah sampai gak mau nunjukin itu wajah. Gue yang apa adanya aja mau nunjukin ini muka.
(Eh katanya Diana pendiam kok bar-bar kayak gini wkwk pasti ada yang aneh ya kan mungkin sih. Diana itu bukan pendiam dia diam hanya teringat sama omongan Fito tuh. Oke lanjut)
"Lo itu cantik Diana."
Lah bisa bahasa gaul juga rupanya. Tadi kamu-kamu sekarang lo. Cepet tunjukin wajah nggak jelas lo itu.
"Sabar Diana. Sebentar lagi gue akan menemui lo."
Lama banget weh.
Aaaaaaauuuuuoooooo ada orang gak nih! Gue bosen sendirian di sini! Aaaaaaauuuuuuu.
"Woi bego diem Napa udah kek Tarzan aja ni anak."
Buset cantik bener lo siapa?
"Gue Diyana."
Nama kita sama masa. Ah gue tau lo pasti ngikutin gue kan.
"Ya salahin ortu gue lah. Tapi gue ga tau sih ortu gue siapa."
Maksud lo apa?
"Ngga ada lupain aja."
Nah ini lagi di mana?
"Ini adalah dunia antara kematian dan kehidupan. Gue nahan lo di sini untuk tukeran tempat, lo menempati posisi gue dan begitu sebaliknya."
Nggak ya nggak. Gak mau gue apa-apaan ini gak jelas banget.
"Sudah takdirnya Diana. Kita tidak bisa merubahnya."
Gue nggak mau. Gue mau ketemu Ayah dan Ibu gue.
"Mereka dan lo beda alam Diana. Lo di takdirkan untuk hidup sedangkan gue nggak gue udah mati."
Hahaha jangan membual Diyana.
"Ini beneran!"
Terus lo kenapa mati?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Apa Ini? : Transmigrasi
RandomHIATUS SEMENTARA Ini hanya sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang perempuan yang tidak mengetahui siapa orang tuanya. Ia punya satu impian yaitu ingin bertemu dengan orang tua kandungnya. Namun sangat di sayangkan sebelum keinginannya terca...