Hallow semuanya gimana kabarnya nih?
Kembali lagi bersama saya author yang selalu bahagia setiap saat. Lagi sedih pun bahagia karena apa tidak baik bukan berlalu-larut dalam kesedihan wkwkwk.
.
.
.
Panti Asuhan yang bernama Kasih Sayang yang terletak di jalan Anggrek no 5. Terlihat seorang perempuan sedang duduk di temani Ibu-Ibu yang di ketahui namanya Ibu Iyem.
Ibu Iyem ini pemilik sekaligus yang menjaga anak-anak di Panti Asuhan. Kabarnya Panti Asuhan ini telah berdiri selama 30 tahun lamanya.
Ia mendirikan panti asuhan ini untuk menempatkan anak-anak yang di buang oleh orang tua mereka. Sesuai dengan namanya Kasih Sayang, di sini mereka akan mendapatkan kasih sayang dari para pengurus Panti Asuhan ini.
Sudah banyak yang masuk ke sini bahkan ada beberapa yang mengadopsi anak-anak dari panti ini.
Tetapi ada satu anak yang tidak pernah di adopsi, ralat bukan tidak pernah tapi dia yang tidak ingin untuk di adopsi.
Dia hanya ingin tinggal dan diam di Panti Asuhan saja, ia sudah nyaman di sini, dan ia tidak akan pergi kemanapun kecuali takdir yang menyuruhnya pergi.
Pada weekend kali ini ia hanya duduk mengamati teman-temannya yang sedang bermain, berlarian ke sana kemari dan tertawa.
Eh kok kayak lirik lagu sih. Asikin aja yah mwehehehe.
Ibu Panti yang berada di sampingnya sempat aneh pada anak ini karena sejak pertama kali ia bertemu dengan anak ini ia selalu diam.
Anak tersebut bernama Diana Falencia Britania. Kalian bisa memanggilnya Diana, Dian, Dia, atau Ana senyaman kalian saja.
Mereka duduk berdua layaknya patung tidak ada percakapan sama sekali, baik itu dari Ibu panti maupun dari Diana sendiri.
Ibu Panti bukannya tidak ingin membuka suara tetapi ia berpikir apakah ia tidak mengganggu sedikit pun anak ini nantinya ketika ia berbicara.
Akan tetapi ia mengurungkan niatnya untuk tidak bertanya dan lebih memilih untuk berbicara. Basa-basi sedikit sama anaknya tidak buruk bukan, yah Ibu Iyem menganggap semua anak di sini adalah anaknya.
"Selamat pagi Diana. Weekend kali ini Diana mau ngapain nih?" tanya Bu Iyem.
Bu Iyem berharap ia bisa mendengar satu kata saja dari Diana, tapi sapaannya tidak pernah di jawab oleh Diana bahkan sudah berkali-kali.
Diana hanya melirik Bu Iyem dan tersenyum di sambut dengan senyuman juga oleh Bu Iyem.
"Diana memang anak yang ramah yah murah senyum lagi, Diana gak mau main sama teman-teman?" tanya Ibu Iyem lagi.
Tapi hanya di jawab gelengan kepala oleh Diana. Walaupun perkataannya tidak pernah di jawab oleh Diana Bu Iyem tidak pernah bosan berbicara dengan Diana.
"Diana ada masalah apa coba cerita sama Bunda nak," ujarnya.
Di sini anak asuhnya memanggil Bu Iyem dengan sebutan Bunda.
"Diana merasa terganggu yah sama Bunda? Dari awal Bunda ajak Diana ke sini, Bunda ajak Diana bicara tapi Diana tidak pernah menjawab Bunda. Diana gak suka Bunda yah," kata Bu Iyem dengan raut wajah sedih.
Lagi dan lagi diana hanya menggelengkan kepalanya.
"Maaf Bunda. Diana bukan gak suka sama Bunda. Diana juga gak merasa terganggu sama Bunda, Diana gak mau bicara bukan karena Diana bisu. Tapi seseorang tidak menyuruh Diana mengeluarkan suara katanya suara Diana itu jelek dan bisa merusak telinganya. Diana gak mau telinga Bunda rusak karena Diana," ujar Diana dalam hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Apa Ini? : Transmigrasi
AléatoireHIATUS SEMENTARA Ini hanya sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang perempuan yang tidak mengetahui siapa orang tuanya. Ia punya satu impian yaitu ingin bertemu dengan orang tua kandungnya. Namun sangat di sayangkan sebelum keinginannya terca...