Untuk kesekian kalinya rachel menginjakan kaki disebuah club ternama dibandung, dentuman musik dengan volume tinggi serta pandangan tidak senonoh menjadi hidangan pertama rachel saat berhasil masuk kedalam club tersebut.Gadis bersurai pirang itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru mencoba mencari keberadaan seseorang, ia berjalan menuruni lantai dansa dan rela berdesak-desakan dengan orang-orang yang sibuk menggoyangkan tubuh mereka. Mendadak kepalanya berdenyut pusing karena lampu disko yang berkelap-kelip ditambah dengan musik membahana seakan menulikan telinganya dalam sekejap.
Setelah berhasil melewati lantai dansa, rachel segera merogoh sakunya dan menghubungi jira disana, tak lama setelah sambungan telpon terputus, sebuah sepatu hells berwarna merah menarik perhatiannya, matanya menelisik penampilan Joy yang memakai sebuah gaun mini berjalan anggun ke arahnya.
"Dimana dia?" Tanya Rachel setelah Jira berdiri dihadapannya.
"Ikut aku, kau sendiri? Dimana yang lain?" Tanyanya sambil berjalan menuntun rachel berjalan ke arah bartender.
"Sendiri, yang lain masih tidur"
Rachel mendapati delisa yang sudah mabok total dengan kepala tergeletak lemas diatas meja bar. "Dia menghabiskan berapa botol?"
"Lima, aku bersumpah aku tidak menyuruhnya minum" jelas Jira menatap Rachel berharap wanita itu percaya.
Rachel menghembuskan nafas, "Aku akan membawanya pulang"
Ia berusaha memapah Lisa untuk berdiri meskipun kesulitan, jira ikut membantu dengan memapah Lisa disisi lainnya, keduanya mengarah ke atas saat mendengar ke gaduhan disana, rachel sekelebat melihat ada seorang pria dikejar-kejar oleh para gadis disana, tak hanya itu, beberapa pria juga ikut berlarian menuruni arah tangga dan berakhir berlarian keluar club.
"Dasar anak-anak nakal, lihat saja kalau ketemu akan ku hajar mereka" Gumam jira kesal,
Rachel hanya memperhatikan kelima pria itu yang melewatinya dengan berlari.
"Kita ke mobil Lisa, aku memegang kuncinya" lanjut Jira yang dibalas anggukan kecil oleh rachel
Dengan susah payah akhirnya kedua wanita itu berhasil memasukan Lisa yang sudah tak sadarkan diri ke dalam mobil, keduanya menghela nafas panjang.
"Huh! Merepotkan saja" keluh Jira.
"Maaf sudah merepotkan mu, aku akan segera membawa pulang Lisa ke asrama" Ujar rachel. merasa tidak enak.
Joy menghela nafas malas ia tahu bahwa rachel satu-satunya gadis yang membenci tempat seperti ini dan menghubungi rachel adalah pilihan terakhir yang dimilikinya, karena sudah melihat Delisa pingsan disana.
"Justru aku yang seharusnya minta maaf, sudah menganggu waktu tidurmu" Ucapnya tidak enak.
"Tidak masalah, kuharap kau segera pulang, ini sudah malam tidak baik seorang gadis berkeliaran di jam seperti ini" Usul rachel.
Jira menggaruk kepalanya "Iya ini mau, tapi johnny tidak jauh berbeda dengan Lisa, aku sepertinya akan membawa pria itu pulang juga"
"Kau butuh bantuanku?" Tanya Rachel menawarkan diri.
"Tidak usah-usah, kau pulang saja besok kan kau bekerja, titip salam untuk anakmu ya"
Rachel sedikit terkekeh mendengarnya "Yasudah, terimakasih ya"
"Hm, sudah hush!"
Rachel segera memasuki mobil Lisa di bagian kemudi, di sampingnya ada Lisa yang tak sadarkan diri, bau alkohol yang sangat menyengat masuk kedalam penciuman Rachel.