Hampir beberapa menit Lisa berdiri memperhatikan Jayden pria itu sedari tadi hanya sibuk dengan laptopnya dan sama sekali tidak menoleh meskipun Lisa sudah berdiri didepannya.Lisa tidak tahu apakah harus mengutarakan perasaanya sekarang? Namun gadis yang disebut-sebut Jayden terus berputar di otaknya, ia juga masih mengingat perkataan edgar
"Kau masih mengingat luna?"
"Bagaimana aku bisa melupakan dia, aku hampir menikahinya! dan itu terjadi belum lama, katakan padaku wo! Bagaimana caranya aku bisa melupakan dia!" Teriak jayden
"Aku memang tidak tahu caranya bagaimana! Berhentilah bersikap seperti bocah Jayden! Dia sudah menikah, dan kau akan terus seperti orang bodoh?! Dia SAJA TIDAK RAGU MENINGGALKANMU! SADARLAH! KAU AKAN MATI JIKA BEGINI TERUS! JALANI HIDUP MU YANG SEKARANG BRENGSEK!" balas edgar dengan teriakan frustasi
Lisa ingat jelas perkataan mereka berdua, ternyata jayden adalah pria yang telah gagal melakukan move on, tapi ia juga tidak ingin membuat Jayden menderita, mungkin setelah KKN selesai Lisa akan membuat pertemuan antara Jayden dan gadis bernama Luna itu Agar permasalahan diantara mereka selesai.
"Ada apa Lisa?" Tanya Jayden, ia akhirnya merasa kesal karena wanita itu tidak bergeming sama sekali, dan hanya terus menatapnya.
Lisa berkedip "Aku ingin menyampai sesuatu padamu" Lisa meremas tangannya sendiri. "Tentang gadis bernama luna"
Jemari jayden berhenti mengetik tatapannya langsung mengarah ke arah Lisa dengan tajam.
"Benar kata edgar"
"Kau menguping sialan?!"
Lisa menggigit bibir bawahnya mendengar suara Jayden yang meninggi dan memakinya "Jayden- "
Jayden menutup laptopnya dengan kasar, raut wajahnya berubah drastis, dan itu sudah di sadari Lisa, gadis itu hanya bisa menunduk takut menyembunyikan wajahnya.
Begitu kuat kah efek gadis itu? Sehingga menyebutkan namanya saja membuat jayden semarah ini? Apa dia terlalu ikut campur?
"Semakin hari aku semakin muak denganmu! Asal kau tahu saja, jangan merasa sudah dekat denganku! Tindakan baik ku selama ini hanya formalitas, kau selalu menganggu aktifitas ku! Dan sekarang kau membahas kekasihku! Lancang sekali kau!t" Jayden menubruk bahu Lisa dengan sengaja, tanpa mengatakan apapun lagi jayden masuk kedalam kamarnya.
DEG
Sakit, sakit sekali, entah kenapa perkataan Jayden begitu terasa sakit, bagaikan ribuan jarum yang menusuk jantungnya.
"LISA!"
Teriakan caca menyadarkan lamunan Lisa, gadis itu meringis saat merasakan sakit luar biasa ,darah segar mengalir dari jarinya telunjuknya.