Tujuh tahun kemudian..."Maafkan aku rachel kita masih terlalu muda, aku masih ingin mengejar impianku, kau juga, kita kan akan berkuliah nanti"
"Kau tidak mencintaiku?"
"Aku mencintaimu, sangat dan selalu, tapi aku belum siap jadi ayah,aku mohon mengertilah umur kita masih sangat muda, kau juga baru saja masuk SMA dan terlalu muda untuk menikah"
"Kumohon gugurkan kandungan itu"
Rachel mundur selangkah, kakinya yang berpijak dilantai mendadak gemetar, begitu susah payah Rachel menelan ludah, tangannya mulai meraba-raba di udara untuk menjaga jika mungkin saja rachel menabrak sesuatu dibelakang.
Mata sendu itu menatap seolah menjadi jawaban atas mimpi-mimpinya selama ini, dia.. kembali melangkah mendekat, langkah pelan penuh penekanan membuat wanita itu tanpa sadar ikut memundurkan badan semakin jauh, namun semakin, semakin lagi..
Jantung rachel berpacu cepat, keringat dingin mengalir di pelipisnya..
"Rachel"
Lagi dan lagi dia berucap, rachel menggeleng cepat, ia ingat sekarang pria itu....
"Kim taehyung"
Tepukan dari bahu menyadarkan Rachel dari lamunannya dia melihat pria dihadapannya yang memasang wajah cemas.
"Kau melamun lagi astaga"
Tangan pria itu hendak menyentuh kening rose Namun rachel menepisnya pelan, sehingga raut wajah pria itu terlihat kecewa.
"Tidak aku, aku hanya-"
Ya ingatan itu lagi, walaupun itu sudah lama namun entah kenapa rasanya baru seperti kemarin.
"Kenapa kau kemari, aku sudah bilang menunggu dirumah"
Rachel tidak menggubris "Dimana Anna?"
"Disini"
Annallyne melambaikan tangannya ke arahnya sambil tersenyum menghampirinya, gadis kecil itu kini sudah menginjak umur dua belas tahun, Anna tumbuh menjadi anak yang begitu cantik, tak hanya cantik ia juga terlihat berbakat, kemampuannya bermusik semakin meningkat, Anna juga sering mendapat gelar di sekolahnya, karena suara nya yang unik, serta otaknya yang cerdas.
Setelah berdiri dihadapan kedua orang tuanya, tanpa permisi Anna menyeruput minuman yang berada dimeja tersebut.
"Kau hebat sekali, mommy bangga loh sama kamu" Ucap rachel seraya menyuruh remaja itu duduk disampingnya.
"Terimakasih mom, aku memang hebat, iya kan dad?"
"Anak daddy memang hebat" ucap pria itu sambil mengusap sayang kepala sang anak,
Mereka saling menatap dan melempar senyum ke arah rachel. Membuat perasaan wanita berumur tiga puluh dua tahun itu menghangat seketika.
"Maafkan anna kau pasti lelah kan jauh-jauh datang kesini" Ucap rachel merasa sangat tidak enak.