Edgar hanya bisa mendesis saat melihat pemandangan tersebut, sejurus ia menyadari, rupanya ada seseorang yang menaruh perhatian pada rachel"Cela!" Teriak wildan
Rachel tersadar dan menarik tangannya sendiri dari genggaman pria itu.
"Ah maaf, aku terbawa suasana" Ucapnya lalu ia menyadari tatapan rachel pada beberapa pria disana.
"Apa salah satu dari mereka kekasihmu?"
Rachel ingin mengatakan iya bahwa salah satu dari mereka adalah kekasihnya, namun semua itu hanya mimpi.
Menggeleng sembari tersenyum sendu "Tidak ada, mereka hanya sahabatku"
[]
Jam sudah menunjukan pukul dua siang, tidak seperti biasanya kini seluruh penghuni villa dibuat kalang kabut karena hilangnya sosok seorang rachel, maya sedari tadi sudah berdiri didepan pintu dengan cemas, Lisa, jisya serta miran tak jauh berbeda, sedangkan edgar,Theo bara, Haris, jeffrey, juna, baskara dan yogi mereka berpencar sejak dua jam lalu untuk mencari Rachel.
Sisanya seperti jayden, yudis,mahen,mereka bertiga berjaga di villa menjaga para gadis, sudah hampir seluruh vila, juga sisi pantai mereka telusuri namun sama sekali tidak menemukan sosok wanita itu.
Terakhir kali mereka melihat adalah tadi pagi, ia pikir rachel ikut kembali ke villa ,namun mereka baru menyadari bahwa rachel tertinggal, para pria juga berakhir menjadi sasaran kemarahan Lisa juga yang lain.
Edgar mendudukkan diri di taman dekat sisi pantai bersama theo disamping nya, tatapannya begitu cemas masih tersirat di wajah tampannya sehingga theo sesekali memberi nya semangat.
"Aku yakin rachel baik-baik saja"
"Ini sudah 6 jam dia menghilang"
"Aku mengerti, ada tempat yang belum kita kunjungi edgar" Ajaknya.
Tak jauh berbeda dengan jeffrey, pria itu terlihat sangat marah, Namun dengan Alasan tidak jelas, rasanya tidak suka melihat rachel berinteraksi dengan siapapun, termasuk dengan edgar sahabatnya sendiri, ia juga sangat menyesal jika saja tadi ia menegur pria asing itu mungkin rachel sekarang sudah di villa bersama yang lain
"Minumlah" satu Coca-Cola ter sodor pada jeffrey, juna menatap wajah suram Jeffrey
"Kau selalu berbicara perihal Lisa, Lisa dan Lisa, kau menyukai Lisa, namun lihat lah sekarang, wajahmu itu sungguh menyebalkan, apa salahnya mengakui bahwa kau menyukai rachel bukan Lisa"
Jeffrey tidak beraksi, dia hanya mematung kaku, kenapa pernyataan juna berhasil membuatnya kembali pada percakapan Miran tempo lalu.
"Jeffrey, bukan Lisa yang kau sukai"
Gelengan Jeffrey tidak berhasil mengenyahkan pikirannya, Jeffrey jelas menyadari bahwa ada yang aneh dengan dirinya, jika itu bukan cinta lalu apa? Namun ia yakin dan tegaskan sekali lagi, bahwa perasaannya tetap tertuju pada Lisa, sedangkan rachel.. Jaehyun tetap meyakini bahwa perasaannya pada rachel hanya sebatas persahabatan tidak lebih.