22 | Kebenaran yg menyakitkan.

703 90 19
                                    

Coba bacanya sambil dengerin lagu yang aku cantumkan diatas.

"Akhir-akhir ini aku sering melihatmu melamun"

Jeffrey tidak menggubris pertanyaan jayden pria hanya duduk termenung di kursi ruang tamu dengan ponsel yang terus berada di genggamannya, pikiran sangat kalut mengingat akhir-akhir ini ia sering dibuat bimbang dengan perasaannya sendiri. Ia yakin, ia begitu menyukai delisa, namun mengapa? Melihat kebersamaan antara Rachel dan edgar ada perasaan tidak suka pada diri Jeffrey.

"Seharusnya kau jujur saja pada perasaanmu sendiri, kau akui bahwa kau menyukai rachel bukan Delisa" sela wisnu, seakan tahu apa yang tengah Jeffrey pikirkan.

Biasanya pertanyaan itu mengundang emosi seorang jeffrey dan selalu menyangkal bahwa ia kekeuh menyukai Lisa, tapi kali ini pria itu hanya menoleh sesaat ke arah wisnu dengan raut wajah yang biasa saja, dan tidak menyangkal sama sekali.

Wisnu memposisikan duduknya langsung menghadap Jeffrey dan juga Jayden, yang memang kebetulan kedua pria itu duduk dihadapannya, ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu untuk membuka hati kedua manusia bodoh yang salah jalan ini.

"Ada perbedaan diantara menyukai dan mencintai, aku harap kalian bisa mendengarku kali ini"

Pandangan wisnu beralih ke arah jeffrey pria yang akhir-akhir ini menjadi pria pendiam.

"Jika kau menafsirkan rasa cinta dan suka itu sama, kau salah. cinta dan rasa suka adalah perasaan yang berbeda, rasa suka lebih ke mengagumi, kau selalu berkata, bahwa kau menyukai Lisa,namun apakah kau mengenal setiap detail pribadi lisa dengan baik? Contohnya Seperti kau mengetahui bahwa warna kesukaan Lisa itu merah? Atau makanan favorit dia seperti cake contohnya? Tempat liburan yang dia sukai? Apa kau mengetahui itu semua?"

CRACK!

Kata-kata wisnu berhasil membuat jeffrey termenung hebat, pria itu benar, bagaimana bisa ia tidak menyadari perasaan itu?

"Sedangkan jika kau mencintai seseorang, maka kau akan mengetahui bahwa Lisa sangat menyukai warna merah karena itu selimutnya kesayangannya dari kecil, bagaimana Lisa menyukai cake karena ibunya selalu membuat cake untuknya, kau akan mengetahui hal-hal kecil,sifat aslinya, atau kau bahkan akan mengetahui kebiasaan buruknya"

Kilas balik, jeffrey mengingat semua momen kebersamaannya dengan rachel, bagaimana ia begitu sangat detail mengenal pribadi rachel, gadis itu menyukai warna biru, makanan favorit nya adalah sup kimchi dan tidak menyukai jokbal serta alpukat, minuman favorit nya adalah minuman sehat, gadis itu sangat senang menggambar, dan tangannya kidal, wanita itu juga menyukai cake cokelat, dan kebiasaan buruknya adalah, gadis itu sensitif dan mudah menangis.

"Namun jika kau mencintai seseorang maka keheningan yang muncul tidak akan terasa aneh, kau akan merasa nyaman saat berbicara dengannya dan tetap merasa nyaman jika keheningan melanda, kalian berdua menikmati saat tersebut dan tidak berusaha untuk mencari topik baru, jugaa kau akan merasa sangat senang jika menghabiskan waktu bersama, tapi jika kau hanya menyukai seseorang, kalian akan merasa canggung dan tidak nyaman, apalagi jika kehilangan topik pembicaraan"

Matanya wisnu terfokus ke arah jeffrey sekarang, pria itu hanya diam, begitu juga dengan jayden pria itu masih tidak mengeluarkan kata-kata sama sekali.

"Bagaimana pun perihal melupakan tidak akan pernah mudah,terlebih jika luna adalah sosok yang pernah mendampingi mu, walaupun tak cukup lama untuk tinggal, perihal melupakan atau mengikhlaskan bukan tentang ingin ataupun tidak ingin jayden, tetapi itu sebuah keharusan"

Jayden mengangkat sudut bibirnya hendak melayangkan protes, tetapi wisnu langsung menyela, seolah tidak ingin perkataannya di bantah.

"Mungkin memang benar aku tidak pernah merasakan ada diposisi mu saat ini, tetapi rasa yang kau rasakan sekarang, itu bukan cinta lagi Jayden. Namun rasa kecewa dan trauma terlampau besar yang tak bisa kau tampung lagi, mungkin itulah yang membuatmu tidak bisa memberi cinta lagi kepada orang lain, atau bahkan mencari kebahagian baru, kau masih belum mampu, karena lagi-lagi kau takut jika suatu saat akan di kecewakan lagi oleh dia yang akan kau cintai, tapi apa kau lupa? Bahwa selama masih mencintai manusia rasa sakit, perih, bahagia, luka akan selalu ada? Kita sebagai manusia hanya bisa berencana jay, pergi hilang atau di ambil itu adalah kehendak dan takdir bukan lagi soal kebetulan, jadi aku mohon jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kau tidak akan pernah siap untuk apa yang akan terjadi di masa sekarang" Wisnu menghentikan ucapannya sejenak tatapannya masih mengarah ke arah Jayden.

(✓ ) ᴛʜᴇ ᴠɪʀɢɪɴ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang