Bertemu kembali

386 17 0
                                    

     "Ayo salaman dulu sayang keluarga nya reza" titah ibu nya dinda.

     Dinda dan kayla pun bersalaman pada orang tua reza dan orang tua zai, dan betapa kaget nya kayla saat matanya tertuju pada zai dan sahabatnya.

     "Astagfirullah aku ga salah lihat? Ini bener gus zai kan? Penglihatan ku ngga salah kan?" batin kayla.

    Setelah bersalaman kayla dan dinda duduk di sofa yang kosong.

     "Ayo di cicipi dulu makanan nya" ucap ayah dinda.

    "Iya pak terima kasih"

     Sedari tadi hukma memperhatikan kayla, tapi ia diam saja karna ia takit salah orang, Hukma yang sedari tadi diam tak kuasa menahan rasa penasaran nya, akhirnya ia angkat bicara.

    "Maaf sebelum nya jika hukma kurang sopan, boleh hukma tanya?" pinya hukma tiba-tiba.

     "Iya silahkan dek, mau tanya apa?" ibu dinda balik bertanya.

    "Teteh, th kayla bukan?" tanya hukma hati-hati, dan mampu membuat zai beserta orang² bawaan reza melongo. Berani sekali hukma bertanya seperti itu di saat suasana sedang mencengkam, tapi hanya untuk reza saja si wkwk...

     "Nggih saya kayla yang waktu itu ke pondokan abu mu" jawab kayla menunduk.

    "Serius? Teteh ga bohong kan?" tanya hukma dengan antusias.

    "Iya hukma ini tereh"

    "Aaaaa aku seneng banget bisa ketemu sama teteh lagiii" ucap hukma langsung memeluk kayla.

    Zai yang melihatnya pun memelototkan mata nya, sungguh! Adik perempuannya ini sangat memalukan.

    "Malu-maluin aja kamu dek!" batin zai.

   "Ekhem!" dehem zai.

   Spontan pelukan hukma pada kayla terlepas.

     "Hehe maaf kalau hukma ga sopan" maaf hukma tak enak hati.

    "Iya gpp"

      "Yudh kita mulai aja acara lamaran nya ya, karna sebentar lagi waktu maghrib akan segera tiba" ucap ayah reza.

    Acara lamaran reza dan dinda pun berjalan dengan lancar, dan kini waktu sudah menunjukan pukul 20.00 wib.

       "Sudah malam, mari kita pulang" ajak ayah reza.

      "Iya ayah" jawab reza.

     "Aku sama yang lain pulang dulu ya" pamit reza pada dinda.

    "Iya kak" jawab dinda menggunakan kata 'kak' karna menghargai reza sebagai calon suami nya.

     "Th kayla nanti kapan² main ke pondok lagi ya... Bang zai minggu depan bakal kembali ke madinah, jadi aku nanti ga punya temen" ucap hukma pada kayla sambil mencium punggung tangan kayla.

   "Insyaallah kalau ga sibuk, soalnya belakangan ini tth sibuk sama kuliah tth" jawab kayla.

     "Oke deh kalau gitu gpp, hukma tunggu waktu kosong tth"

    "Iya hukmaaaaa"

       Zai yang melihatnya pun senang, karna adik perempuan nya dekat sekali dengan orang yang telah berhasil menarik perhatian nya.

    "Aku pastikan kamu akan menjadi salah satu keluarga ku kayla" batin zai bertekad.

    Reza bersama rombongan nya pun pulang ke rumah mereka masing², tapi zai beserta sahabatnya akan menginap di rumah reza semalam dulu, besok baru pulang, sedangkan abu dan keluarga nya kembali ke pondok pesantren.

                          ~~~~~~~~~~~

    "Demi apa aku ketemu lagi sama gus zai?!!!" ucap kayla di dalam kamar dinda.

    "Aku ga nyangka ternyata calon suami ku sahabat dari idola mu" lanjut dinda sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangan nya.

     "Coba aja aku bisa miliki gus zai, pasti kita bisa sama² terus yaaa din" harap kayla.

    "Aku yakin kamu pasti bisa dapetin idola mu itu, buktinya kamu aj di kasih boneka smaa dia, dan adik nya pun kayak nya suka banget sama kamu"

    "Tapi kan din, banyak lhoh di luaran sana yang ilmu nya lebih tinggi dan lebih dalam di banding aku, pasti gus zai cari nya yang sebanding lah ilmu nya"

    "Ga juga kayla, kamu percaya sama aku, kamu pasti bisa miliki idola mu"

    "Aku harap gus zai bisa tepatin ucapannya" harap kayla.

                     ~~~~~~~~~~~

      "Za kok kamu ga kasih tau aku si kalau dinda sahabatan sama kayla?" tanya zai ketika mereka sudah berada di rumah reza.

     "Ya mana aku tau zai kalau dinda sahabatan sama kayla, aku aja kaget tdi liat nya, dinda ga pernah tuh cerita² tentang kayla, karna memang kami pun jarang komunikasi" jawab reza.

       "Ternyata dunia sempit ya" celetuk nanda tiba-tiba.

    "Sempit nya?" loading irfan

    "Sempit aja, sahabat kita mau nikah sma sahabat nya dari orang yang mampu menarik perhatian gus kita yang cool nya naudzubillah" jawab nanda.

     "Ini namanya jalan takdir, dan mungkin dengan ini Allah memudahkan jalan ku untuk mendapat kan Kayla dan mempertahankan persahabatan kita" ucap zai.

    "Kamu bener zai, dengan ini kita bisa sahabatan selama nya" sahut reza.

     "Kamu jadi minggu depan kembali ke madinah?" pertanyaan irfan mengarah pada zai.

    "Insyaallah kalau ga ada halangan, ga enak juga aku lama² ngambil cuti" jawab zai.

       "Kalau mau berangkat kabari kami yah" pinta nanda.

      "Pasti!" jawab zai.

                       ~~~~~~~~~~~~~

     "Bang zai" panggil hukma.

   "Iya teh kenapa?"

   "Hukma mau bicara sama abang"

   "Yudh silahkan"

    "Tapi di kamar abang ajaa yaaa" pinta hukma.
   
     "Yudh ayooo"

                         ############

  

    

Arah bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang