Sah!!!

333 13 3
                                    

   "Masyaallah... Cantik banget sepupu aku" puji Khansa pada Kayla.

   "Hehe.... Makasih mba" ucap Kayla tersenyum.

   "Muka mu tegang banget Kay" ucap Khansa.

   "Iya nih mba, aku bener-bener degdegan banget"

   "Deg-degan kenapa? Santai aja kali" balas Khansa sedikit tertawa.

    "Ih mba kan belum pernah ngerasain" protes Kayla.

    "Haha... Iya-iya maaf"

   Tak lama ada suara dari halaman pesantren dan itu mampu membuat jantung Kayla berdegup 2× lipat dari biasanya.

    "Kay, sepertinya keluarg gus Zai sudah datang"

   "Iya mba bener banget, aku semakin deg-degan niii"

    "Tenang Kay, tenang, tarik nafas... Buang" titah Khansa dan Kayla mengikuti arahan dari Khansa.

    Tok! Tok! Tok!

    "Assalamualaikum" salam seseorang.
  
    "Waalaikumsalam" jawab Kayla dan Khansa.

    Khansa bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamar Kayla dan didapatinya seorang wanita paruh baya yang sangat ia sayangi.

    "Iya mah, kenapa?" tanya Khansa pada wanita itu (mamahnya).

    "Kayla sudah siap?" tanya mamah Khansa.

    "Udah mah"

   "Yasudah kalau gitu, persiapkan dirinya, karna mempelai pria sudah datang, nanti ketika Zai sudah mengucapkan izab qobul, mamah dan umi akan datang kembali untuk menjemput" jelas mamah Khansa.

   "Nggih mah"

    Setelah itu mamah Khansa turun dan Khansa kembali memasuki kamar.

   "Kay kata mamah, persiapkan diri kamu, sebentar lagi gus Zai akan mengucapkan izab qobul, jika gus Zai sudah mengucapkan izab qobul, mamah dan umi akan menjemput kita" jelas Khansa.

   "Mba, ini serius aku akan dihalalkan oleh laki-laki yang sangat aku cintai?" tanya Kayla tak percaya bahwa dirinya akan menikah hari ini, bahkan tinggal hitungan menit dirinya akan berubah status.

    "Iya Kay, serius. Dia idola mu" jawab Khansa senang.

    "Assalamualaikum" salam Dinda tiba-tiba masuk.

    "Waalaikumsalam" jawab keduanya.

     "Masyaallah... Geulis pisan sahabat akoh" puji Dinda.

     "Sampe pangling lhoh" lanjutnya.

    "Biasa aja kali Din, ga usah berlebihan" balas Kayla merendah.

     "Hai Din, apa kabar? Udah lama ga ketemu" ucap Khansa pada Dinda.

     "Eh mba Khansa, alhamdulillah baik mba, mba sendiri gimana?" tanya balik Dinda.

    "Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja"

     "Kapan nih nyusul? Masa kalah sama Kayla hehe...." tanya Dinda.

    "Yah.... Gimana ya? Jodoh aja belom keliatan Din, gimana mau nyusul hehe"

    "Mba Khansa maunya sama kak Nanda Din" ceplos Kayla.

    "Eh?! Ngga-ngga, apa si kamu Kay, ngarang aja deh" elak Khansa.

     "Oh... Jadi cowok idaman mba Khansa itu kak Nanda? Ngomong dong, biar aku bilang sama kak Nanda nya, kasian tuh kak Nanda juga belom punya jodoh wkwk..." balas Dinda sedikit tertawa.

Arah bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang