🐻Eps.10🦊

923 75 0
                                    

"Apa Y/n tahu, kau adalah dalang di balik putusnya wanita itu dengan Haechan?"

Chenle menggoyangkan gelasnya yang berisi vodka sebelum meminum liquid yang berkadar alcohol tinggi itu.

Renjun mengikuti arah pandang Chenle yang memperhatikan Y/n, yang kini tengah berbincang dengan teman-teman kerjanya yang lain, entah pembahasan apa, obrolan mereka tampak seru.

"Dia tidak pernah tahu. Hanya kau yang tahu apa yang aku perbuat untuk mendapatkan Y/n."

Chenle mendengus. "Tentu saja. Aku 'kan pengamat. Aku tahu semuanya, dan tetap diam saja. Aku tidak ingin ikut campur apa pun yang bukan urusanku."

"Ketidak pedulian mu itu yang membuat ku tetap aman, sehingga Y/n sangat mempercayaiku."

"Sebenarnya aku kasihan padanya," komentar Chenle, "tanpa dia tahu, dia terperangkap pada pria yang terobsesi padanya. Kalau dia tahu dulu kau sering menguntitnya, dia pasti ketakutan setengah mati."

Renjun mendelik kesal, tapi tidak bisa mengelak sebab perkataan Chenle memang benar. "Setidaknya dia lebih aman bersamaku, dari pada bersama Haechan. Kau lihat saja, tidak ada pria yang berani mengusiknya setelah dia bersamaku."

"Karena kau akan menghabisi tiap pria yang kelihatannya tertarik dengan Y/n," balas Chenle, "lagi pula orang gila mana yang ingin mendekati kekasih dari direktur rumah sakit terbesar di Korea?"

"Banyak pria gila yang berkeliaran di sekitar Y/n, pasti ada yang mendekatinya," ucap Renjun.

"Sekalipun ada, orang itu adalah Haechan," timpal Chenle

"Wah, apa kalian membicarakanku?"

Pandangan Renjun dan Chenle segera teralihkan pada sumber suara yang sangat mereka kenal namun tidak pernah mereka dengar lagi setelah beberapa tahun lamanya.

Warna suara itu tak berubah sama sekali. Tak mungkin Renjun melupakan pria yang dulu pernah menjadi teman dekatnya dalam waktu cukup lama.

"Kapan kau datang, Haechan?" tanya Chenle. Tidak ada ekspresi kaget sama sekali yang dia tunjukan.

Chenle berteman dengan siapa saja termasuk Renjun dan Haechan. Haechan tidak pernah tahu jika Chenle sebenarnya mengetahui apa yang terjadi antara Renjun dan Haechan. Itu mengapa Chenle bersikap biasa saja dengan kehadiran Haechan.

Lagi pula mereka sudah dewasa. Tak mungkin di tempat seramai ini Haechan mengajak Renjun bertengkar ataupun sebaliknya.

Renjun yang sudah menduga Haechan akan datang ke acara pertunangannya. Dia menyambut Haechan dengan senyum kecil.

"Tadi Jaemin sudah datang duluan," kata Renjun, "aku kira kau datang bersamanya."

"Tidak. Jaemin bahkan tidak tahu aku datang. Aku datang ke sini setelah kerjaanku selesai."

Bagi orang-orang yang sama sekali tidak tahu dengan apa yang terjadi antara mereka. Mungkin hanya sekadar beranggapan bahwa teman lama yang sedang berkumpul saja.

Tanpa mereka tahu apa yang sekarang ini Chenle rasakan, tidak nyaman sama sekali karena masing-masing dari mereka saling memberikan tatapan membunuh.

Chenle paham, lebih baik dia tidak ada di antara mereka.

"Aku pamit duluan ya. Sekali lagi selamat atas pertunangan mu dengan Y/n."

Renjun mengangguk kecil menanggapi perkataan Chenle. Setelahnya, pria itu meninggalkan Renjun dan Haechan yang masih berada di posisi yang sama.

"Kau tidak ingin menyapa tunanganku?" tanya Renjun, menekan kata terakhir pada kalimatnya.

"Oh, maksudmu adalah mantan kekasihku yang kau rebut itu," sarkas Haechan, "dia tidak perlu bertemu denganku sekarang. Toh, nantinya kami akan lebih sering bertemu," balasnya penuh arti.

Obsessed » Haechan X You X Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang