🐻Eps.39🦊

576 40 18
                                    

                "Appa sedang dalam perjalanan kembali ke Korea, mungkin besok akan pulang," ujar Jungkook.

Y/n mengangguk kecil. Dia mengambil cangkir berisi coklat hangat, meniupnya pelan untuk mengurangi hawa panas sebelum meminumnya sedikit. "Aku akan ikut menjemput."

"Tidak usah," timpal Jungkook, "kau istirahat saja dulu. Pasti mentalmu masih terguncang setelah penculikan itu. Renjun, kau bisa membantu adikku 'kan?"

Renjun mengangguk, dia mengusap lembut punggung tangan Y/n. "Tentu saja. Aku juga berniat membawanya ke kota Jilin setelah kami menikah."

Y/n terkejut mendengarnya, untung saja dia tidak tersedak karena ucapan Renjun yang mendadak. Dia baru tahu hal itu, padahal saat masih bertunangan Renjun dan dirinya sepakat untuk membicarakan lebih dulu. Tapi pria itu sekarang malah memutuskannya sendiri.

Lagi, Y/n sepertinya tidak mungkin menolak keinginan pria itu.

"Kalau tetap berada di Korea. Sepertinya yang ada Y/n akan terus mengingat Haechan," lanjut Renjun.

Jungkook yang pada dasarnya tidak tahu apa pun. Dia mengira adiknya itu akan terus mengingat Haechan dalam artian yang buruk. Tentu saja tanpa berpikir panjang mengangguk atas ucapan Renjun. "Aku dan appa, pasti setuju dengan keputusan yang kau buat. Aku tahu kau sangat menyayangi adikku. Kau pasti akan memberikan yang terbaik untuknya."

Renjun menanggapinya dengan senyum kecil.

"Jika boleh saran, untuk pernikahan kalian selanjutnya. Adakan acara yang lebih tertutup saja, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti sebelumnya."

"Aku memang berencana begitu. Tapi aku harus kesampingkan hal itu dulu.

Dahi Jungkook berkerut. "Kenapa? Aku kira kalian ingin langsung melanjutkan pernikahan kalian setelah kembali bersama."

"Ah iya, aku lupa memberitahu, Haechan dan Y/n sudah menikah di Reykjavik. Sudah masuk di catatan sipil sepertinya. Itu berarti aku harus mengurus perceraian mereka dulu."

Jungkook terkejut dengan penjelasan Renjun. Di telepon, Renjun hanya mengatakan bahwa dia sudah membawa Y/n. Tunangan adiknya itu baru memberitahu hal ini sekarang.

Y/n diam saja sejak tadi, pun ketika Renjun membicarakan mengenai pernikahan paksa yang Haechan lakukan padanya. Hanya Renjun saja yang berbicara. Tapi Jungkook tidak menganggap ada suatu yang buruk, dia berpikir mental Y/n terguncang setelah apa yang dialaminya belakangan ini, jadi dia lebih banyak diam.

Terlebih Renjun adalah psikiater, pasti Renjun tahu mengenai kejiwaan adik tirinya itu yang sedang tidak baik-baik saja.

"Bicara tentang mengurus perihal pernikhan Y/n dan Haechan, kalau soal itu biar keluarga kami saja yang mengurus," balas Jungkook. Untuk urusan lain, dia siap mengambil alih karena yang terpenting adiknya harus kembali baik-baik saja, "kau jaga saja, Y/n dengan baik. Bahkan untuk kebaikan Y/n, kalian tidak perlu pindah Jilin setelah menikah, dari sekarang pun tidak apa-apa."

"Tidak. Aku tidak ingin pindah sekarang."

Baru sekarang Y/n berbicara.

Dia tidak ingin pergi dari Korea secepat ini. Walau dia memilih ikut bersama Renjun agar pria itu tidak lagi mengusik Haechan. Y/n masih mempunyai harapan, agar paling tidak dia bisa melihat Haechan.

Cukup ingin melihatnya saja. Sekali saja. Sebelum dia benar-benar berpisah dengan Haechan dan pergi meninggalkan Negara kelahirannya.

Renjun menoleh. "Mungkin Y/n masih ingin berkumpul dengan keluarganya dulu. Bagaimana pun juga ini Negara kelahirannya."

Y/n dapat mendengar nada menyindir dari yang Renjun ucapkan. Sepertinya pun Renjun tahu isi pikiran Y/n sebenarnya.

Ini pasti akan dipermasalahkan Renjun saat mereka sedang berdua saja.

Jungkook menghela napas pelan. "Aku dan appa bisa datang ke sana, Y/n. Kalau yang kau takutkan adalah kita akan sulit bertemu nantinya."

Y/n menggenggam erat pegangan cangkir yang dibawanya. Butuh keberanian baginya untuk berkata, "aku... masih ingin berada di Korea."

***

Kakaknya meminta mereka untuk menginap. Bisa ditebak bukan? Renjun menolak. Terlepas dari memang rumah keluarga Y/n yang jauh dari tempat Renjun bekerja. Pasti ada hal lain yang ingin pria itu lakukan dan tidak ingin siapa pun mengetahuinya.

Y/n sempat mengira Renjun akan membawanya ke rumah yang terkutuk itu, bahkan Y/n sama sekali tidak ingin menginjakan kaki di sana lagi.

Tapi diluar dari dugaan. Renjun malah membawanya ke apartemen mereka. Tempat di mana dulu mereka lebih sering pulang ke sini dari pada ke rumah masing-masing.

Sudah terlalu lama tidak menginjakan kaki di sini, Y/n sampai canggung memasukinya.

"Aku sudah tidak pernah datang ke sini lagi setelah kau tidak ada." Begitu kata Renjun setelah menutup pintu apartemen.

Y/n tidak menjawab. Langkahnya tertuju pada potret dirinya dan Renjun saat tengah acara pertunangan mereka beberapa bulan lalu.

Ah... iya juga, sebelum membenci pria itu setengah mati. Dia pernah menyukai Renjun, karena tertipu dengan sikap lembut pria itu, yang dibuat mirip dengan Haechan.

Haechan... bagaimana dia sekarang?

"Ada apa?"

Renjun mendekatinya, dia merangkul pinggang Y/n.

Y/n menggeleng pelan. "Tidak ada. Apa kita akan bermalam di sini?"

"Iya, sudah lama kita tidak ke sini. Aku juga ingin mengambil beberapa barang penting milik kita untuk dibawa."

Dia menoleh ke Renjun. "Kau akan menjual apartemen kita? Kita akan pindah ke rumah mu?"

"Iya aku menjual apartemen kita. Barang-barang yang ada di sini akan aku pindahkan ke rumah baru yang ku beli di Jilin. Untuk sementara kita akan tinggal di rumahku."

"Kita tidak akan pindah dalam jangka waktu dekat 'kan?" tanya Y/n penuh harap.

Renjun mengangguk, mengulum senyum kecil.

Ada perasaan lega sekaligus perasaan curiga yang menyelinap dalam hati setelah mendapatkan jawaban dari Renjun.

"Aku... mandi dulu ya."

"Iya, aku juga akan menghubungi pekerja rumah untuk membawa pakaianmu, karena pakaianmu sudah dibawa ke rumah semua."

Y/n berjalan menuju kamar mandi.

Renjun memilih menunggu di ruang tengah, mengambi beer dari lemari pendingin sebelum duduk di sofa.

Ponselnya bergetar. Ada satu notifikasi dari nomor yang tidak dia simpan, memang sengaja

Pesan itu berisi.

–Haechan sudah dalam perjalanan menuju Korea. 

Obsessed » Haechan X You X Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang