4

22K 405 20
                                    


"Sialan!"

Sungchan berusaha menutup bilik pintunya begitu murid yang dia blowjob penisnya berusaha masuk ke dalam, dari banyaknya murid di sekolah ini kenapa harus Jeno?!

Sungchan dan Jeno merupakan musuh bebuyutan bahkan satu sekolahpun mengetahui itu, mereka berdua tidak pernah akur dan selalu bertengkar setiap kali bertemu.

"Ayolah buka, bukan kah kau mau merasakan penis ku menghancurkan lubang lacur mu itu." Ucap Jeno sedikit mengejek, dia tidak menyangka kalau rivalnya itu penghisap penis yang handal.

"Dalam mimpimu brengsek!" Sungut Sungchan dari dalam bilik.

Brakk!

Bughh!!

"Akhh.." Sungchan meringis sakit karena tubuhnya terdorong sampai punggungnya membentur kloset begitu Jeno menendang pintu bilik sampai terbuka lebar.

Buru-buru Jeno mengunci kembali pintu bilik nya dan melirik Sungchan yang masih meringis sakit di lantai. 

Sungchan menatap penuh benci pada Jeno yang sedang menatapnya, bahkan Jeno belum memasukan penisnya ke dalam celana, benar-benar gila!

"Ternyata kau pelacur sekolah ya,sudah berapa banyak penis yang masuk ke lubang lacur mu itu?"

"Jangan asal bicara bangsat!"

Sungchan mau berdiri tapi Jeno menahan bahunya.

"Lepas!"

"Tidak akan," balas Jeno cepat. "Cepat menungging, aku mau merasakan lubang lacur mu itu."

"Jangan mimpi brengsek!" Sungchan terus memberontak tapi sialnya Jeno lebih kuat darinya, bahkan Sungchan tidak mampu menyingkirkan tangan Jeno dari bahunya.

"Jangan jual mahal seperti ini, kau lupa dengan perkataan mu tadi? Kau mengemis untuk penis ku." 

Grepp!

Karena Sungchan hanya diam saja Jeno langsung menarik tubuhnya dan menghimpit tubuh Sungchan di toilet dengan posisi sedikit menungging, Jeno menahan kepala Sungchan di atas kloset sedangkan tangan yang satunya lagi meraba lubang Sungchan yang sudah sangat becek.

"Sial, becek sekali lubang mu. Apa ini liur mu?"

"Berhenti sialan!"

Sungchan kesulitan memukul Jeno karena kepalanya yang terus di tekan sampai kesakitan, dia merasakan tangan Jeno meraba bibir anal nya yang berkerut.

"Nghhh.. si—sialan! Keluarkan ahhh.." Sungchan melenguh begitu merasakan satu jari Jeno masuk ke lubangnya, mengoreknya dengan kasar.

"Je—jen berhenti ahhh.. nghh.. ssshhhhh anjing!"

Bukannya berhenti Jeno malah menambahkan jarinya lagi di dalam anal Sungchan, jari tengah telunjuk dan jari manisnya mengocok lubang Sungchan dengan kasar.

"Lihat, lubang lacur mu menghisap kuat jari-jari ku." Ucap Jeno dan semakin gencar memainkan lubang Sungchan dengan ketiga jarinya.

Crott

Crott

Crott

Tanpa bisa di tahan lagi penis Sungchan menyemburkan spermanya cukup banyak karena jari panjang Jeno yang berkali-kali berhasil menyentuh prostatnya, Sungchan sudah sangat lemas tapi ketiga jari Jeno masih bergerak masuk keluar di lubangnya.

"Dengan jariku saja kau bisa keluar seperti ini, bagaimana dengan penis ku." Ucap Jeno seraya mengeluarkan ketiga jarinya dari lubang Sungchan.

Jeno mengambil sperma Sungchan yang berceceran di lantai lalu melumurinya ke batang penisnya sampai mengkilap, Jeno menggunakan sperma Sungchan sebagai pelumas agar penisnya mudah masuk ke lubang Sungchan.

"Jen tu—tunggu dulu, masih lemas ahhh.. sialan!" Sungchan memekik merasakan kepala penis Jeno yang perlahan masuk ke lubangnya, meskipun tidak sebesar milik pamannya tapi penis Jeno lumayan besar yang membuat Sungchan meringis sakit.

"Sialan, ini masih sempit!" Racau Jeno karena kesulitan memasukan penisnya ke lubang Sungchan padahal tadi dia sudah mengoreknya dengan ketiga jarinya.

Jeno terus mendorong masuk penisnya tanpa peduli Sungchan meringis kesakitan di bawahnya.

"Ahhh.. ini nikmat." Jeno mendesah lega karena penisnya sudah tertancap sempurna di lubang Sungchan yang sangat mencengkram penisnya di dalam sana.

"Ple—please jangan gerak dulu, ngilu." Ucap Sungchan sambil memegangi perut bawahnya, dia bisa merasakan penis Jeno di sana.

"Anjing, aku sudah tidak tahan lagi!" Tanpa mendengar Sungchan Jeno langsung menggerakkan pinggulnya maju mundur, mendorong penisnya lebih masuk lagi ke dalam lubang Sungchan.

Sungchan mendesah dan meringis secara bersamaan, merasakan penis besar Jeno keluar masuk di lubangnya sampai mentok.

Plokk

Plokk

Plokkk

"Pe—pelan-pelan Jen ahhh.. shhhh... Mphhh..."

Sungchan berusaha menahan suaranya tapi tidak sanggup karena penis Jeno terlalu liar menggenjot lubangnya, Sungchan takut kalau ada yang mendengar suaranya karena mereka berada di toilet sekolah.

"Sialan, kalau aku tahu kau penghisap penis sudah dari lama aku perkosa." Ucap Jeno dan semakin gencar menyodok lubang Sungchan.

"Sialan, suara apa itu?" Ucap murid yang baru masuk ke toilet.

"Aku tidak mendengar apapun." Sahut teman yang satunya karena begitu mendengar suara orang lain Jeno langsung berhenti menghantam lubang Sungchan, bahkan Jeno membekap mulut Sungchan. Bisa bahaya kalau mereka ketahuan seks di sekolah, bisa-bisa langsung di keluarkan.

"Ya sudahlah mungkin aku salah dengar."

Setelah selesai dengan urusannya di toilet kedua murid itu langsung keluar dan Jeno kembali menumpuk lubang Sungchan.

Crott

Crott

Crott

Jeno melenguh panjang begitu spermanya berlomba keluar dari lubang kencingnya, bahkan Sungchan merasakan hangat di lubangnya yang baru di sembur sperma Jeno.

Jeno langsung mengeluarkan penisnya yang sudah layu dari lubang Sungchan dan dia melihat spermanya mengalir keluar dari lubang itu yang sudah menganga lebar.

"Lain kali aku akan perkosa mu lagi."

Setelah membersihkan penisnya Jeno keluar begitu saja meninggalkan Sungchan yang masih tergeletak lemas di lantai bilik. Sperma terus keluar dari lubangnya karena memang sebanyak itu sperma Jeno keluar.

Setelah bel pulang berdering Sungchan keluar dari kelasnya dengan langkah yang pelan karena masih merasakan perih dan ngilu di lubangnya, bahkan Sungchan tidak bisa fokus dengan pelajarannya karena ulah penis Jeno.

Sesampainya di parkiran Sungchan melihat Jeno sedang memakaikan helm ke kekasihnya yang cantik.

Benar-benar pria brengsek, sudah punya kekasih secantik Karina tapi masih doyan lubang belakang.

Sungchan melihat jelas kalau pria itu menyeringai kearahnya lalu pergi dengan motor sport nya.

Sungchan ingin sekali menghajar wajah Jeno sampai tidak berbentuk lagi lalu merebut kekasihnya, dia akan tertawa terbahak-bahak melihat kehancuran pria sialan itu. Lihat saja nanti.

TBC

Masih ada yang nunggu kelanjutan cerita ini nggak? Mungkin next chap bahasanya nggak sebaku ini, bakal di ganti sama 'lu gua' biar nggak terlalu baku.
Jangan lupa komen sama vote nya ya!

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang