17

7.5K 273 14
                                    

Jisung duduk berhadapan dengan Songkang sedangkan Sungchan duduk di sebelah Songkang, kini ketiganya berada di cafe Jisung terus menatap papanya menunggu jawaban atas apa yang dia dengar beberapa waktu lalu.

"Sejak kapan?" Tanya Jisung karena keduanya hanya diam, jujur Jisung sangat kecewa pada papanya bisa-bisanya dia main belakang dengan keponakannya sendiri dan lagi usia mereka terpaut cukup jauh. Kini Jisung semakin yakin dengan ucapannya kalau selingkuhan papanya ini hanya mengincar hartanya.

"Jisung papa bisa jelas-

"Nggak usah biar gua yang jelasin," sela Sungchan yang sudah muak dengan keluarga ini.

"Lu jangan khawatir Sung hubungan gua sama bapak lu udah berakhir, gua nggak mungkin ngambil bapak lu." Ucap Sungchan pada Jisung.

Jisung berdecak, "di depan gua kan berakhir tapi nggak tau di belakang lu masih mau ngangkang buat bapak gua."

"Maksud lu apa?"

"Lu nggak cuma pelorotin celananya tapi duitnya juga, hebat ya cuma lima hari tapi udah ngabisin duit sampe milyaran. Udah dapet apa aja dari papa gua dari hasil jual bool lu?"

"Jisung!" Bentak Songkang karena ucapan anaknya sudah keterlaluan.

"Liat, bahkan sekarang papa gua lebih bela pelacurnya dari pada anaknya sendiri."

"Bukan gitu sayang-

Jisung langsung menepis tangan Songkang begitu mau menyentuhnya.

"Cuma karena pelacur ini papa kehilangan mama, aku dan keluarga papa. Aku bener-bener nggak peduli papa lebih pilih dia ketimbang keluarga papa tapi aku bakal maju paling depan kalo papa buat mama nangis lagi, gara-gara papa mama ketergantungan obat-obatan buat nenangin dirinya, bahkan buat tidur mama harus minum obat. Tega papa."

"Jisung-

"Mungkin di sini nggak ada yang bisa hukum kalian tapi tuhan nggak tidur, semoga hidup kalian tenang dengan dosa yang kalian buat." Jisung langsung pergi begitu saja tanpa peduli Songkang yang terus memanggilnya.

Tinggallah Sungchan dan Songkang yang saling diam setelah mendengar perkataan Jisung, Songkang tidak menyangka anaknya yang manja dan kekanakan bisa berkata seperti itu yang membuat hatinya meringis mendengarnya.

"Paman," panggil Sungchan.

"Ya?" Jawab Songkang lembut.

"Paman aku-

"Jangan bahas itu lagi oke?"

Meskipun tidak mengatakannya dan lebih memendam untuknya sendiri tapi Sungchan bisa merasakan apa yang di rasakan Songkang, keluarganya hancur seketika karena dia, karena api yang mereka nyalakan di belakang Tiffany dan Jisung.

Sungchan menggenggam tangan Songkang yang berada di atas meja untuk menenangkan pria itu, mungkin ini jadi yang terakhir kalinya Sungchan menggenggam tangan pamannya Sungchan tidak akan membiarkan Jisung kehilangan keluarganya. Meskipun terlihat kuat tapi Sungchan yakin Jisung sangat hancur mengetahui papanya selingkuh dengan anak dari adik mamanya.

Songkang balas menggenggam tangan Sungchan, mendapat sentuhan dari Sungchan membuat masalah yang sedang dia hadapi sedikit berkurang.

Sedangkan di halte bus Jisung menunduk dengan bahu yang bergetar, dia menangis dengan bibir bawah yang di gigit agar suaranya tidak keluar. Sangat menyiksa karena harus menangis dalam diam, menahan semua rasa sakitnya sendiri. Tapi meskipun begitu sesekali suara isak tangisnya keluar yang membuat orang-orang yang ada di halte menatap iba Jisung.

Jisung berusaha kuat di depan papanya dan hancur ketika dia sendiri seperti ini, Jisung belum siap jika harus kehilangan keluarganya, hidup tanpa orang tua yang lengkap.

Uncle 🔞 [Songkang x Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang